Warga Israel Kompak Tolak Rencana Netanyahu, Anggota Pasukan Elite Sampai Ikut Demo
jpnn.com, TEL AVIV - Ratusan ribu warga Israel berdemonstrasi di puluhan titik di seluruh negeri, termasuk Tel Aviv, Yerusalem Barat, Haifa, Birussebi, Herzliya dan Rehoyot, Sabtu (29/7).
Gelombang unjuk rasa ini adalah kelanjutan dari aksi massa yang sudah berlangsung selama 30 pekan terakhir demi menolak rencana PM Benjamin Netanyahu merombak sistem kehakiman negara.
Pemimpin demonstrasi Shikhma Bressler menyeru agar perlawanan diperbesar setelah pemerintah mengajukan amandemen undang-undang yudisial ke parlemen.
Pengunjuk rasa memblokir jalan raya dekat persimpangan Karkur di Israel utara, sementara sejumlah pemimpin oposisi turut serta dalam unjuk rasa di berbagai wilayah Israel.
Menteri Kehakiman Yariv Levin pada 5 Januari mengumumkan amendemen yudisial yang meliputi langkah-langkah seperti mengurangi kekuasaan Mahkamah Agung dan memberikan pemerintah kendali lebih besar dalam menunjuk hakim.
Netanyahu awalnya menunda amandemen itu pada 27 Maret akibat unjuk rasa dan pemogokan yang meluas. Namun dia mengatakan RUU itu akan ditinjau kembali setelah rancangan anggaran 2023-2024 disetujui pada akhir Mei.
Setelah negosiasi dengan pihak oposisi menemui jalan buntu, pemerintah belakangan memulai kembali proses amandemen itu.
Sebagai bagian dari amandemen itu, pemerintah berniat mengajukan RUU tersebut kepada Knesset untuk disetujui lewat pemungutan suara kedua dan ketiga pada 24 Juli.
Ratusan ribu warga Israel berdemonstrasi di puluhan titik di seluruh negara Zionis itu
- Israel Bebas Membantai di Gaza, Negara-Negara Arab Pertanyakan Fungsi PBB
- Gelar Aksi di Depan Kedubes AS, Laskar Garuda Bersuara Minta LSM IFES Angkat Kaki dari RI
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- Guru Besar UI Khawatirkan Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Indonesia
- Ratusan Warga Israel Serbu Masjid di Kota Tua Hebron