Warga Keluhkan Modus Indihome Gaet Pelanggan

“Saat itu saya kaget, karena ada dua tagihan yang harus dibayarkan, yakni bulan Agustus dan September. Masing-masing senilai Rp 778 ribu untuk bulan Agustus dan lebih dari Rp 600 ribu untuk bulan September,” kata Awan.
Dia heran karena masih ada tagihan untuk bulan Agustus. “Kata petugas yang datang saat saya membayar Rp 288 ribu itu untuk bulan Juli. Padahal saat pemasangan pertengahan bulan Juli itu, sales bilang jika pemasangan pertengahan Juli, tagihannya ikut bulan Agustus, yang Juli tidak dihitung,” tandasnya.
Awan pun merasa ditipu dengan penawaran dari pihak Indihome. Cara Indihome menarik pelanggan benar-benar tidak elegan.
Ada beberapa hal yang membuat pelanggan kecewa. Pertama sales membuai dengan biaya langganan flat. Tidak ada kenaikan atau biaya tambahan lain, namun kenyataannya biaya membengkak.
Kemudian langganan mulai diberlakukan pada awal bulan. Artinya, ketika pemasangan pertengahan bulan, maka tagihan yang dibayarkan hanya bulan berikutnya.
Selain itu, melakukan pemasangan tanpa ada konfirmasi lebih dulu. ”Saya benar-benar kecewa dengan Indihome. Setelah saya cerita dengan teman saya, ternyata mereka mengalami hal serupa terkait pelayanan Indihome ini,” katanya.
Keluhan serupa juga dialami Setiawan (24) warga Perum Panjangan Asri. Bedanya, modus yang digunakan petugas Indihome yang datang ke rumahnya tidak menawarkan paket internet, melainkan akan melakukan penggantian kabel telepon rumah.
”Saat itu yang ada di rumah hanya paman saya. Alasannya (petugas Indihome) mau mengganti kabel telepon. Karena paman saya tidak tahu apa-apa akhirnya mempersilakan petugas memasang jaringan. Paman saya juga dimintai tanda tangan,” ceritanya.
Makin tingginya kebutuhan internet di masyarakat menjadi peluang bisnis bagi sejumlah internet service provider (ISP) atau penyedia jasa internet.
- MDI Ventures lewat Amvesindo Ambil Peran dalam Peluncuran Maturation Map
- Pimpinan Komisi III Minta Polisi Tindak Perusuh Saat May Day di Semarang
- Telkom Siap Gelar Digiland 2025 Seusai dapat Dukungan dari Gubernur DKI Jakarta
- Wartawan Tempo Jadi Sasaran Represif Polisi Saat May Day di Semarang
- Tarif Trans Semarang Rp 0, Pelajar dan Mahasiswa Tinggal Naik
- BRT Gratis & Akses Sekolah untuk Semua Jadi Kado HUT ke-478 Kota Semarang