Warga Keluhkan Modus Indihome Gaet Pelanggan

jpnn.com - jpnn.com - Makin tingginya kebutuhan internet di masyarakat menjadi peluang bisnis bagi sejumlah internet service provider (ISP) atau penyedia jasa internet. Berbagai cara pun dilakukan penyedia layanan internet berlangganan tersebut untuk menggaet pelanggan.
Namun sangat disayangkan ketika cara-cara yang digunakan kerap merugikan pelanggan. Mulai dari pemasangan tanpa konfirmasi, hingga biaya bulanan tidak sesuai dengan penawaran awal.
Hal itulah yang dikeluhkan warga Semarang yang ‘dipaksa’ berlangganan internet oleh Indihome. Ranindipa (bukan nama sebenarnya), warga Ungaran di Kabupaten menuturkan, dirinya pada Juli 2016 pernah didatangi sales atau pegawai pemasaran Indihome.
Pegawai marketing Indihome itu menawarkan beberapa paket langganan. Mulai paket sekitar Rp 100 ribu per bulan, Rp 300 ribu, hingga di atas Rp 800 ribu per bulan. Selain kuota internet, paket juga berisi layanan TV kabel dan telepon rumah.
”Ketika saya tanya apakah itu biayanya flat, sales-nya meyakinkan dan memberi jaminan biaya tidak akan naik atau ada tambahan apa pun alias flat,” tuturnya kepada Jawa Pos Radar Semarang.
Ketika itu, Ranindipa mencoba bertanya terkait paket seharga Rp 300 ribu per bulan. Meski begitu, dia tidak langsung memutuskan berlangganan karena masih pikir-pikir.
Namun sales justru meminta KTP dan nomor telepon seluler Ranindipa. Padahal, dia belum mau berlangganan.
Makin tingginya kebutuhan internet di masyarakat menjadi peluang bisnis bagi sejumlah internet service provider (ISP) atau penyedia jasa internet.
- Tarif Trans Semarang Rp 0, Pelajar dan Mahasiswa Tinggal Naik
- BRT Gratis & Akses Sekolah untuk Semua Jadi Kado HUT ke-478 Kota Semarang
- Perkuat Bisnis Digital, Telkom Catat Pendapatan Konsolidasi Rp 36,6 Triliun di Awal 2025
- Inikah Provokator yang Ditangkap Polisi saat Demo Hari Buruh?
- Menjelang RUPST, Pakar: Telkom Harus Bersih dari Unsur Titipan
- Polisi Amankan Provokator dalam Aksi Hari Buruh, Apa Motifnya?