Warga Khawatir Banjir Bandang Susulan

Warga Khawatir Banjir Bandang Susulan
Warga Khawatir Banjir Bandang Susulan
GORONTALO - Warga korban banjir bandang di Kecamatan Bone dan Boneraya, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo diliputi kekhawatiran akan bencana susulan. Pasalnya, curah hujan masih tetap tinggi sampai saat ini. Apalagi sepanjang sungai  di Desa Sogitia terhalang kayu gelondongan yang diduga hasil ilegal logging akan menghambat aliran air sungai yang sesekali bisa meluap.

"Untuk itu kami masih harus tetap waspada," ujab Gaib, salah seorang  tokoh masyarakat di Desa Sogitia. Pantauan Gorontalo Post (Group JPNN), dari punig-puing banjir yang berserakan disepanjang jalan, bantaran sungai dan pemukiman banyak sekali ditemukan kayu-kayu gelondongan yang diduga hasil dari penebangan hutan.

Untuk mengeluarkan kayu gelondongan yang menghambat aliran sungai ini, aparat TNI yang berada di loksi  rencananya hari ini akan turun lapangan bersama masyarakat. Selain itu, dampak banjir masih juga  dirasakan warga setempat. Aktivitas mereka pun terganggu. Para nelayan belum bisa turun melaut  karena ada beberapa perahu nelayan yang hilang bersama dengan mesin katinting dan juga warga masih membersihkan rumah dan puing-puing sisah peninggalan banjir. Demikian juga dengan petani. Akibat Lahan perkebunan warga yang rusak, mereka pun tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa. 

Sementara itu, Syarif Gaib, warga Desa Molamahu yang baru pulang dari lokasi pertambangan tidak ada lagi korban lainnya.  Syarif sempat ke lokasi untuk mengambil sepeda motornya yang tertinggal saat menyelamatkan diri dari longsor mengatakan sudah tidak ada korban lainnya selain dua rekannya yang sudah dikebumikan.

GORONTALO - Warga korban banjir bandang di Kecamatan Bone dan Boneraya, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo diliputi kekhawatiran akan bencana susulan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News