Warga Korsel Ramai-Ramai Masuk Penjara demi Hindari Stres

Warga Korsel Ramai-Ramai Masuk Penjara demi Hindari Stres
Fasilitas Prison Inside Me menyediakan layanan bagi mereka yang ingin melepaskan diri dari keseharian yang penuh tekanan dengan tidur di dalam sel penjara. Foto: chinese.joins.com

"Saya terlalu sibuk," ucap Park saat dijumpai di dalam selnya.

Luas ruangan tersebut tidak lebih dari 5 meter persegi. Tapi, itu lebih dari cukup sebagai tempat Park menanggalkan beban pekerjaannya. Dia memilih masuk Prison Inside Me saat tugas kantor sedang banyak-banyaknya. Sebab, jika dia memaksakan diri, tugas-tugas itu justru tidak akan pernah bisa diselesaikan.

Prison Inside Me mengadopsi konsep penjara dengan serius. Selain aturan ketat soal komunikasi, para tamu wajib memakai baju tahanan. Ada kamar mandi kecil di dalam kamar. Tapi, tidak ada cermin di sana. Sebagai alas tidur, pengelola penjara jadi-jadian itu hanya menyediakan karpet yoga.

Di dalam sel, ada alat penyeduh teh, pulpen, serta buku. Para tamu masih bisa minum teh hangat saat menikmati me time mereka yang bisa berlaku sepanjang hari. Untuk makanan, Prison Inside Me juga menyajikan menu ala penjara. Sangat sederhana. Bubur untuk sarapan dan ubi kukus serta shake pisang untuk makan malam.

Total, ada 28 kamar yang disewakan untuk umum di fasilitas yang berdiri sejak 2008 tersebut. Rata-rata, tamu menginap selama satu hari sampai sepekan. Selama 2013 sampai sekarang, sedikitnya 2 ribu orang tercatat sebagai tamu di Prison Inside Me. Mayoritas adalah pekerja kantoran dan pelajar.

Salah satu penggagas Prison Inside Me, Noh Ji-hyang, mengungkapkan, ide memenjarakan individu-individu stres itu lahir dari pengalaman pribadi sang suami, Kwon Yong-seok. Kwon dulu berprofesi jaksa. Dalam sepekan, dia bekerja selama 100 jam atau sekitar 16 jam dalam sehari.

Meski lelah secara fisik, Kwon tidak mau meninggalkan pekerjaannya. Karena itu, Noh lantas beraksi. Dia memenjarakan sang suami. Selama sepekan, Kwon dikurung di kamar. Tidak ada rokok, minuman keras dan telepon genggam. Setelah sepekan berlalu, Kwon bagai lahir kembali. "Begitulah ide Prison Inside Me muncul," tegas Kwon.

Kini, para tamu Prison Inside Me mengalami sendiri yang Kwon rasakan. Bagi mereka, penjara yang sesungguhnya justru ada di luar Prison Inside Me. Yakni, kehidupan mereka sehari-hari. (sha/c5/hep)


Umumnya, orang dewasa menghilangkan penat dengan pergi bertamasya. Tapi, sejak 2008, para pekerja Korsel justru pergi ke penjara


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News