Warga Lampung Mengantre demi Mendapatkan Minyak Goreng Bersubsidi

Warga Lampung Mengantre demi Mendapatkan Minyak Goreng Bersubsidi
Tulisan formulir habis di depan Rajawali Nusindo, Foto: Yosephin Wulandari/JPNN.com

"Mintanya 50 dus, tetapi enggak tahu dapatnya berapa, syarat untuk ambil dus harus ada foto warung fotokopi KTP dan meterai Rp 10.000," katanya.

Salah satu supervisor Rajawali Nusindo Safril mengatakan pihaknya dikasih kepercayaan sebagai penyalur minyak goreng subsidi dari pemerintah untuk para grosir ritel dan pelaku usaha.

"Memang mereka ini untuk penyebaran tidak semua dikasih dengan jumlah banyak, ada yang 100 dus, ada yang 50 dus, tergantung usaha. Untuk penjual gorengan lima dus," katanya.

Safril menjelaskan bagi pelaku usaha yang akan mengambil minyak goreng harus menandatangi fakta integritas untuk tidak menjual harga minyak di atas Rp 14 ribu.

"Minyak yang masuk tiap hari ada 1.200 dus, penyaluran ini mulai dari hari Senin dan sudah seminggu ada 735 formulir yang sudah ada di tangan pelaku usaha," jelasnya.

Hingga saat ini, kata dia, sudah ada 135 toko yang masuk untuk menerima minyak goreng.

"Kalau untuk yang menerima nanti ditelepon untuk mengambil minyak gorengnya di sini (Rajawali Nusindo)," tambahnya.

Minyak goreng yang didistribusikan dikhususkan bagi para pelaku usaha, bukan untuk konsumsi rumah tangga.

Masyarakat dari berbagai daerah di Provinsi Lampung mengantre di Rajawali Nusindo untuk mendapatkan minyak goreng dengan jumlah banyak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News