Warga Malaysia pun Ikut Mempertanyakan

Warga Malaysia pun Ikut Mempertanyakan
KETERANGAN - Menlu RI Marty Natalegawa dan Menlu Malaysia Dato Seri Anifah bin Haji Aman, saat memberikan keterangan kepada wartawan Indonesia dan Malaysia, di Hotel Le Meridien, Kinabalu, Senin (6/9). Foto: Rustam/Radar Tarakan.
Untuk diketahui, Sabah merupakan pilihan masuk yang mudah bagi tenaga kerja Indonesia (TKI) untuk bekerja. Namun diakui, sampai saat ini masih banyak calon TKI yang datang ke Malaysia tanpa dilengkapi dokumen. Rata-rata lantaran mereka tidak mengerti prosedur menjadi TKI di Malaysia.

Ada banyak sekali TKI bermasalah yang masuk melalui pintu-pintu ilegal di sepanjang perbatasan Kaltim-Sabah. Rata-rata 2.000 orang per hari masuk ke Tawau dari Kaltim. Sementara setibanya di wilayah Sabah, ada empat masalah utama yang harus dihadapi TKI, yaitu masalah dokumen keimigrasian, pendidikan, perkawinan siri, serta gaji yang rendah.

Menurut catatan Konjen Sabah, WNI legal yang tinggal di Sabah adalah sebanyak 208.792 orang. Sementara, TKI ilegal tercatat 217.367 WNI tidak berdokumen. Hingga kini, dilaporkan sudah ada pemutihan terhadap 217.367 orang TKI ilegal dengan keluarganya, melalui pemberian paspor kepada sekitar 200 ribu orang.

Namun selain itu, ada banyak lagi masalah lain. Di mana salah satunya adalah problem menyangkut perkawinan. Status perkawinan TKI di Sabah umumnya tidak jelas alias kawin siri. Dampaknya, anak-anak TKI ini pun harus dilahirkan dengan tidak mempunyai akte kelahiran. (rustam h/jpnn)

KUALA LUMPUR - Sejak awal, perundingan RI-Malaysia dalam Joint Ministry Commission di Kota Kinabalu, Senin (6/9), telah tercium aroma konsep setting


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News