Warga Nepal Terancam Masalah Kejiwaan Pasca Gempa
jpnn.com - NEPAL - Lebih dari 8.700 orang telah meninggal sejak gempa bumi mengguncang nepal pada 25 April. Sebagai negara uang mulai membangun kembail, para pekerja kesehatan jiwa berupaya menjangkau warga yang membutuhkan pemulihan.
"Saya melihat banyak duka dalam masyarakat," kata konselor Dristy Gurung seperti yang dilansir dari laman Aljazeera
"Jika duka itu tak diatasi atau kau tidak mengintervensi trauma itu, dalam jangka panjang itu akan menciptakan gangguan mental bagi warga."
Menurut Koordinator Penduduk PBB di Nepal, 2,8 juta orang masih membutuhkan pendampingan.
Gurung bekerja untuk Transcultural Psychosocial Organization Nepal, salah satu asosiasi psikososial terdepan di negara itu.
Menurut dia, meski banyak organisasi melakukan advokasi terkait hukum dan tindakat kesehatan mental negara atap dunia itu lebih mengedepankan kesehatan fisik lebih dulu sedangkan kesehatan mental dikesampingkan.
Gurung dan pekerja kesehatan mental lainnya di Nepal mengatakan hal ini dapat menyebabkan masalah setelah bencana alam yang dahsyat itu. Ia menambahkan, mereka para pekerja sudah mendengar sejumlah kasus bunuh diri dan gangguan jiwa pasca trauma.(ray/jpnn)
NEPAL - Lebih dari 8.700 orang telah meninggal sejak gempa bumi mengguncang nepal pada 25 April. Sebagai negara uang mulai membangun kembail, para
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Cegah Dampak Konflik Timur Tengah pada Indonesia, Pemerintah Harus Siapkan Langkah Cepat
- Indonesia: Tindakan Amerika Serikat Telah Mengkhianati Perdamaian
- Israel Dikabarkan Menyerang, Warga Iran Pilih Lanjutkan Tidur
- Google Pecat 28 Karyawan yang Gelar Aksi Anti-Israel di Kantor
- Netanyahu: Israel Akan Membalas secara Bijaksana, Tidak Emosional
- Israel Serang Masjid di Jalur Gaza, Sejumlah Warga Palestina Tewas