Warga Non Muslim Juga Siapkan Takjil Berbuka Puasa di Masjid

Warga Non Muslim Juga Siapkan Takjil Berbuka Puasa di Masjid
Menu takjil berbuka puasa. Ilustrasi Foto: Sutan Siregar/dok.JPNN.com

“Full nanti ini teras, biasanya sampai ratusan orang. Mereka yang singgah buka puasa di sini (Masjid Baiturrahim, red), biasa masih ada di dalam perjalanan. Ada juga warga sekitar,” kata Arif, Sabtu (25/6).

Banyaknya warga yang terus berdatangan membuat Arif serta pengurus lainnya, harus mempersiapkan segalanya terkait menu buka puasa. Selain warga sekitar masjid mendapatkan jadwal menyiapkan buka puasa setiap hari, juga puluhan warga berasal dari kelurahan lain dapat giliran. Namun, tak sedikit juga warga non muslim yang tinggal di sekitar Masjid Baiturrahim ikut menyediakan.

“Iya biasa mereka (non muslim, red) kasih kue atau nasi dus. Beberapa hari lalu, ada datang dari pemilik salah satu bengkel Yamaha di Jalan Monginsidi. Saya lupa apa nama bengkelnya,” jelas Arif, pria yang mengaku sudah dua tahun terakhir menjadi pengurus masjid itu.

Malah pernah terjadi hampir memasuki waktu buka puasa, sudah tidak diketahui siapa orang yang menaruh nasi dus di teras masjid. “Ada nasi dus sudah tidak tahu asalnya dari mana, siapa yang sumbangkan. Orang yang kasih juga tidak mau disebut atau diketahui identitasnya. Alhamdulillah, menu yang dikirimkan halal dan layak,” ujarnya.

Sementara Imam besar Masjid Baiturrahim, Ustadz Ahmar Homa MPdI mengatakan, adanya non muslim memberi makanan berbuka, bukan hanya merupakan bentuk toleransi, tapi juga  mempererat tali silaturahim antarumat beragama.

“Menurut saya, kita sama-sama manusia jadi menjalin silaturahim antarsesama, jangan saling menyakiti,” tanggap Ahmar.

Ahmar sedikit menceritakan pengalamannya ketika sedang bertugas di Kabupaten Morowali. Di sana, saat umat muslim tiba waktu berbuka puasa di masjid, penjagaan dilakukan oleh non muslim di masjid tersebut. Mereka juga memberikan makanan. 

“Hubungan kemanusian seperti itu haruslah dilakukan. Artinya tidak saling membeda-bedakan antara agama yang satu dengan lainnya pada saat tertentu,” tandasnya. (**/sam/jpnn) 


Berita Selanjutnya:
Ketika Itu Habibie Menangis

ADA  hal menarik di Masjid Raya Baiturrahim Lolu. Selama Ramadan ini, di salah satu masjid terbesar di Kota Palu, Sulawesi Tengah itu, selalu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News