Warga Riau: Ini Bukan Asap Tapi Azab

Warga Riau: Ini Bukan Asap Tapi Azab
Indikator udara di Pekanbaru menunjukan bahwa udara di Ibukota Provinsi Riau itu berbahaya untuk dihirup akibat polusi asap. Kabut asap akibat pembakaran hutan dan lahan, memaksa sekolah diliburkan dan bandara ditutup. FOTO: Afni/jpnn.com

Broadcast ini masih belum dapat diinformasikan kebenarannya dari pihak terkait. Namun bagi Zulfikar, bila melihat kondisi yang terjadi sekarang ini, Riau khususnya Pekanbaru, memang bukan kota layak huni.

"Bagaimana bisa hidup sehat kalau tiap hari yang dihirup racun asap bukan oksigen. Tapi repot juga, mau mengungsi kemana? Semua daerah terdekat seperti Sumbar dan Jambi juga kena asap. Belum lagi bandara yang tiap hari ditutup. Ini sudah azab.Karena itu yang dibutuhkan bukan sholat minta hujan saja, tapi juga sholat taubat biar azab asapnya segera diakhiri," kata Zulfikar dengan nada tinggi.

Dilaporkan saat ini, warga yang terkena ISPA mencapai 41.589 jiwa. Diantaranya 1.544 jiwa menderita asma, 1.385 jiwa menderita iritasi mata, 2.084 jiwa terkena iritasi kulit dan 862 jiwa terkena pneumonia. (afz/jpnn)

PEKANBARU - Meski pemerintah mengklaim sudah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi bencana kabut asap yang sudah sebulan lebih melanda Riau,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News