Warga Tanpa Penghasilan Malah Tidak Dapat, Skema Bansos COVID-19 Diminta Diubah

"Berpengaruh sekali pandemi ini, biasanya target saya bisa menjual lima sampai enam bungkus tisu, tapi sekarang hanya dua bungkus."
Menurut pria berusia 39 tahun tersebut, bantuan dari pemerintah saat ini "tidak tepat sasaran" karena hanya diberikan kepada "orang yang berada".

Pandangan yang sama juga dimiliki oleh tetangga Hanif, M. Zulkarnain, akrab disapa Zul, yang kini kesulitan mencari pekerjaan di tengah pandemi.
"Ada yang rumahnya tidak layak lagi, ada yang sudah tua dan tidak ada penghasilan, tapi malah tidak dapat," ujarnya.
"Yang dapat? Yang masih bisa bekerja, yang anggota keluarganya semua kerja."
Zul harus membiayai keperluannya dan ibunya yang menderita gejala stroke ringan dari hasil dagang nasi bungkus ibunya, setelah mengetahui jika nama mereka dihapus dari daftar penerima.
"Kami langsung datang ke Dinas Sosial, mereka juga bilang tidak tahu karena itu data dari Kemensos," kata Zul yang berusia 27 tahun.
Muhammad Hanif yang bekerja sebagai penjual tisu di lampu merah kota Medan merasa terbantu dengan adanya pemberian uang tunai dari Kementerian Sosial sebesar Rp300 hingga 600 ribu
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Rayakan Paskah & Idulfitri, TBIG Bantu Yatim dan Lansia di 3 Provinsi
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas