Warga Timor Leste Bisa Menjadi Jawaban Kekurangan Pekerja di Sektor Pertanian di Australia

Sekitar 70 persen pekerja yang sudah terdaftar di IMS sudah mendapatkan vaksin COVID-19 dosis pertama.
Hanya mereka yang sudah dua kali divaksinasi dan tes COVID negatif yang akan diusulkan bisa bekerja di Australia.
Marcia sudah mengirim pertanyaan kepada para pejabat di Australia mengenai syarat apa lagi yang harus dipenuhi para pekerja untuk bisa bekerja di Australia, termasuk keharusan karantina di Timor Leste atau di ladang di Australia.
Namun mengatakan sejauh ini belum mendapat jawaban apa pun.
Marcia mengatakan kurangnya masukan dari berbagai departemen di Australia sangat mengesalkan.
"Bila kami mendapatkan keterangan apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko COVID, maka kami akan bisa melakukannya untuk bisa mengirimkan para pekerja," katanya.
"Bagus sekali mereka membicarakan pembangunan fasilitas karantina yang baru, namun ini tidak membantu ketika petani membutuhkan pekerja sekarang ini. Kami menghendaki keputusan cepat dan solusi yang cepat."
Tindakan dari pemerintah
Menteri Pertanian Australia, David Littleproud mengatakan sekarang tergantung kepada masing-masing negara bagian untuk mengizinkan masuknya pekerja asal Timor Leste, karena itu bukan wewenang pemerintah federal.
Pekerja asal Timor Leste bisa menjadi salah satu solusi di saat sektor pertanian di Australia kekurangan pekerja
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Program Keberlanjutan SIG Menyerap 20 Ribu Tenaga Kerja
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM