Warga Tutup Paksa Proyek Tol
“Di sini ada 45 rumah retak-retak, debunya juga mengganggu, belum lagi polusi suara saat malam hari karena aktivitas proyek menimbilkan suara bising. Kami selama ini diam karna pihak tol menjanjikam akan memberikan kompensasi, tapi sampai sekarang nggak ada realisasi,” tegasnya.
Diungkapkannya, pengembang proyek tol juga harus memberikan kompensasi lantaran puluhan hektare sawah terendam. Banjir di areal persawahan ini disebabkan saluran irigasi yang tertutup kareng proyek tol.
Kuwu Lungbenda, Sukarso mengatakan, pihaknya akan terus mendukung dan memfasilitasi para warganya untuk mendapatkan keadilan. "Aksi dan demo ini guna menuntut keadilan atas kerugian yang telah kami alami," tegasnya.
Sayangnya, dalam aksi warga tersebut, tidak ada satu orang pun perwakilan dari rekanan PT PP maupun proyek Tol Cipali.
Oleh karena itu, pihaknya sudah menyampaikan kepada pihak polsek, akan melakukan aksi besar-besaran bila dalam satu pekan mendatang tak ada respons dari pelaksana proyek.
Seperti diketahui, kerusakan rumah warga juga terjadi di Desa Walahar, Kecamatan Gempol. Sebelumnya, dilaporkan 98 rumah mengalami kerusakan, kini dari hasil survei ternyata ada 143 rumah yang terkena dampak.
“Berdasarkan hasil dari laporan tim survei, rumah yang retak berjumlah 143 rumah. Ini akibat aktivitas pembangunan proyek tol sejak April sampai sekarang,” ujar Camat Gempol, H Yono Purnomo. (arn/via)
PALIMANAN– Ratusan warga Desa Lungbenda, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, mendatangi lokasi proyek Jalan Tol Cikampek-Palimanan (Cipali)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Innalillahi, Penjual Telur Tenggelam di Sungai Ogan, Begini Kejadiannya
- Hilang di Sumbar, ASN Asal Mukomuko Ditemukan Sudah Meninggal
- Nakhoda & ABK Tewas Setelah Speedboat Dihantam Gelombang di Inhil
- Tertibkan Kendaraan ODOL, Kapolda Sumsel Tempatkan 9 Personel Polri di UPPKB Kertapati
- 2 Oknum Polisi Pemakai Narkoba Ini Dituntut 18 Bulan Penjara
- Eks Kadis Perkim Rohul Kembalikan Duit Haram Rp 2 Miliar, Polisi Bidik Tersangka Baru