Warnai Festival Internasional di Busan

Warnai Festival Internasional di Busan
Atiqah Hasiholan. FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS
”Awalnya aku sendiri tidak tahu kalau Rio dan Atiqah ini pacaran. Dan sebelumnya pemeran utamanya memang bukan Atiqah, ada beberapa pemain lainnya. Saat kami tawari, Atiqah mau, kami langsung jalan (syuting),” kata alumnus Institut Kesenian Jakarta itu.

Memiliki jam terbang yang terbilang cukup tinggi, cukup mudah baginya menemukan spot-spot terbaik sebagai lokasi syuting. Dia menghabiskan 14 hari untuk mencari lokasi yang tepat untuk menggambarkan secata detail keindahan Busan. ”Dua kali saya ke Busan. Seminggu kunjungan pertama, seminggu kunjungan kedua,” terangnya.

Dia selalu berusaha untuk mengangkat cerita dan gambar yang berbeda setiap kali menggarap film. Dan perempuan yang jago menulis skenario itu selalu mencari sosok yang memiliki karakter sesuai jalan cerita, bukan cerita yang disesuaikan dengan pemain yang dipilih.

”Seperti umumnya pada film, kita berusaha menyesuaikan artis sesuai dengan skenario, bukan sebaliknya. Termasuk karakter Tika (panggilan akrab Atiqah) sebagai petugas KBRI yang harus bisa menggunakan bahasa Korea,” tuturnya seraya menambahkan, syuting saat musim dingin menjadi tantangan tersendiri baginya, pemain dan semua kru. Mereka harus tetap berkonsentrasi di tengah dinginnya Busan.

ATIQAH Hasiholan dan Rio Dewanto kembali beradu akting. Kali ini, pasangan kekasih itu melakoni peran dalam Hello Goodbye yang mengambil lokasi syuting

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News