Wartawan Reuters di Myanmar Dibebaskan Setelah Ditahan 500 Hari

Wartawan Reuters di Myanmar Dibebaskan Setelah Ditahan 500 Hari
Wartawan Reuters di Myanmar Dibebaskan Setelah Ditahan 500 Hari

Karena operasi tersebut, kemudian sekitar 730 ribu warga Rohingya melarikan diri ke Bangladesh.

Laporan yang dibuat kedua wartawan tersebut berisi keterangan dari pelaku, saksi dan keluarga korban, dan kemudian mendapat penghargaan bergengsi Pulitzer Prize di Amerika Serikat untuk kategori laporan internasional.

Belum ada keterangan resmi dari Pemerintah Myanmar mengenai alasan pembebasan keduanya.

Presiden Myanmar Win Myint telah memberikan pengampunan untuk ribuan narapidana dalam pengampunan massal sejak bulan lalu.

Merupakan kebiasaan di Myanmar bagi pihak berwenang untuk membebaskan tahanan menjelang perayaan Tahun Baru tersebut yang dimulai tanggal 17 April.

Wartawan Reuters di Myanmar Dibebaskan Setelah Ditahan 500 Hari Video: The two journalists thanked people around the world for their efforts to secure their release. (ABC News)

"Dialog menghasilkan, bahkan dalam situasi yang sulit sekalipun"

Dalam pembebasannya kedua wartawan itu diserahkan kepada Lord Ara Darzi, sorang dokter asal Inggris yang menjadi anggota dewan penasehat bagi Pemerintah Myanmar dan juga perwakilan bagi Reuters.

Lord Darzi menunggu Wa Lone dan Kyaw Soe Oo di pintu gerbang Insein di sebuah jalan dimana para wartawan dan fotografer sudah menunggu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News