Washington Fokus ke Pakistan
Pasca Penarikan Pasukan AS dari Afghanistan
Sabtu, 25 Juni 2011 – 20:43 WIB
Namun, masa depan strategi serangan rudal udara di Pakistan tersebut bisa terancam dengan meluasnya sentimen anti AS dan kemarahan rakyatnya atas operasi militer yang menewaskan Osama Bin Laden di Abbotabbad pada 2 Mei lalu. Strategi serangan udara menggunakan pesawat tanpa awak tersebut tidak populer di Pakistan. Sejumlah anggota parlemen telah mendesak pemerintah untuk menghentikan program tersebut. Padahal pemerintah berencana untuk mengizinkan sejumlah pangkalan di Pakistan menjadi fasilitas program tersebut.
Tuntutan tersebut disambut oleh mayoritas masyarakat Pakistan. Hampir 70 persen dari mereka melihat Amerika sebagai musuh, meski negara tersebut menggelontorkan bantuan miliaran dolar. Menurut survei yang dilakukan Pew Research Center di Washington pasca tewas Osama Bin Laden, hanya 12 persen masyarakat yang punya pandangan positif terhadap AS.
Jika Pakistan akhirnya menolak program serangan rudal udara tersebut dari dalam wilayahnya, Afghanistan akan menjadi alternatif paling memungkinkan. Menurut Profesor Ilmu Pertahanan di Quaid e Azam University, Islamabad, jika langkah tersebut dilakukan, ketegangan di kawasan tersebut akan semakin memanas.
"Area kontrol berikutnya kemungkinan besar adalah Afghanistan. Hal itu akan dikutuk oleh rakyat Pakistan karena menggunakan wilayah negara lain untuk menyerang teritori Pakistan," papar Hussain. "Hal itu tidak hanya akan meningkatkan eskalasi hubungan Pakistan-Afghanistan. Tapi berarti juga Amerika telah menyatakan perang terhadap Pakistan," tandasnya. (cak/ami)
ISLAMABAD - Saat pemerintahan Barack Obama tengah mempersiapkan penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan, sejumlah pihak yakin bahwa fokus
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Guru Besar UI Khawatirkan Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Indonesia
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa
- Ratusan Warga Israel Serbu Masjid di Kota Tua Hebron