Waspada, Aritmia Seringkali Tidak Disadari Pasien, Spesialis Kardiologi Beri Penjelasan

Waspada, Aritmia Seringkali Tidak Disadari Pasien, Spesialis Kardiologi Beri Penjelasan
Dr. dr. Antonia Anna Lukito, SpJP (K), dalam seminar kardiologi dengan tema "Advances Clinical in Cardiology".Foto dok. Siloam Hospitals Group

jpnn.com, JAKARTA - Penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian di Indonesia. Berdasarkan Global Burden of Desease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) 2014-2019 yang dilansir Kementerian Kesehatan, penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Salah satu gangguan pada jantung adalah irama yang tidak normal (abnormal) atau disebut juga aritmia. Ini merupakan gangguan irama jantung berupa detak jantung yang tidak normal, tidak beraturan, terlalu cepat atau terlalu lambat. 

"Kondisi itu terjadi saat impuls listrik di jantung tidak bekerja dengan baik," kata spesialis jantung  dari Siloam Hospitals Dr. dr. Antonia Anna Lukito, SpJP (K) dalam seminar kardiologi dengan tema "Advances Clinical in Cardiology" untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional di Jakarta, Sabtu (10/12). 

Hadir dalam kegiatan tersebut para spesialis kardiologi ternama yang tergabung di dalam jaringan rumah sakit Siloam, antara lain dari Siloam Lippo Village, Siloam Kebon Jeruk, Siloam TB Simatupang, RS Jantung Diagram, Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) dan Siloam Agora.

Juga perwakilan dari berbagai perusahaan medis ternama seperti Zuellig Pharma, Pfizer, PT Nugra Karsera, Dipa Pharmalab, Medtronic, PT Philips Indonesia Commercial, PT Hogy Medical Sales, dan PT Ariandra. 

Dokter Anna Lukito menyebutkan seringkali gangguan aritmia ini tidak disadari pasien dan bisa berakibat fatal yang dapat mengakibatkan penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi, penyakit katup jantung, penyakit jantung koroner atau bahkan gagal jantung. 

Salah satu tindakan yang bisa membantu pasien adalah dengan menggunakan alat pacu jantung. Alat ini bisa membantu pasien aritmia dengan irama jantung yang lambat untuk aktif kembali. 

"Teknologi alat pacu jantung telah mengalami perkembangan yang luar biasa pesatnya, sehingga dapat menghindari ketidaknyamanan pascapemasangan alat pacu jantung, dan makin bermanfaat untuk kualitas hidup jangka panjang dari penderira aritmia," jelasnya.

Waspada, Aritmia seringkali tidak disadari pasien. Simak penjelasan dokter spesialis kardiologi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News