Waspada Diserang Kanker Rahim sejak Muda

Waspada Diserang Kanker Rahim sejak Muda
Pap Smear untuk deteksi kanker rahim. Foto: JawaPos.com

jpnn.com - RSUD dr Soetomo Surabaya merawat seorang pasien kanker organ reproduksi yang masih sangat muda. Salah satunya, pasien bernama Citra, 22. Sebagian besar orang luar Surabaya.

Dokter di RSUD dr Soetomo, dr Muhammad Yusuf SpOG (K), menjelaskan, biasanya kanker reproduksi itu muncul pada perempuan berusia 30 hingga 60 tahun.

Namun, dalam empat bulan terakhir, ada pasien kanker serviks yang berusia 22 tahun. Dia warga Lamongan. Pasien lain bernama Ati dari Probolinggo. Usianya 25 tahun. Dia menderita kanker ovarium.

Menurut dr Muhammad Yusuf SpOG (K), perempuan muda terserang kanker organ reproduksi karena suatu sebab. Yaitu, sejak muda terpapar human papillomavirus (HPV).

"Biasanya mereka sejak muda melakukan hubungan seksual sehingga sudah terkena HPV," ujar Yusuf.

Selain itu, gaya hidup meningkatkan faktor risiko. Misalnya, ganti-ganti pasangan. Makanan instan dan berpengawet juga menambah risiko. Demikian juga kebiasaan merokok yang sering dikaitkan dengan gejala kanker.

Untuk itu, saran Yusuf, setelah tiga tahun menikah, wanita harus melakukan pap smear. Upaya tersebut bertujuan memeriksa kondisi sel-sel pada serviks (leher rahim) dan vagina. "Minimal dilakukan 1 tahun sekali," paparnya.

Periksa pap smear saat ini dapat dilakukan di fasilitas kesehatan kedua. Faskes pertama memiliki layanan inspeksi visual asetat (IVA). Masyarakat semakin mudah mengecek kesehatan organ reproduksinya.

Biasanya kanker reproduksi itu muncul pada perempuan berusia 30 hingga 60 tahun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News