Waspada Gunakan Obat-obatan Tradisional!
Upaya itu dilakukan untuk memperkuat pengawasan setiap produk. Informasi dalam kode tersebut akan menunjukkan keaslian produk, identitas, hingga bahan berbahaya di dalamnya.
"Ini akan terkoneksi dengan aplikasi pada smartphone. Secepatnya. Sekarang proses, sedang berjalan," katanya.
Jika obat dikonsumsi rutin dan dalam jangka waktu lama, bisa menimbulkan bahaya atau efek tertentu. Mulai gejala paling ringan seperti sakit kepala, mual dan muntah, radang atau bengkak, hingga gangguan ginjal dan kematian.
"Ini bergantung lama konsumsi dan jenis BKO-nya," jelasnya.
Bahkan, baru-baru ini, BPOM di Surabaya melakukan operasi penindakan terkait obat-obat berbahaya untuk masyarakat. Nilainya mencapai Rp 400 juta. "Obat kuat cukup banyak," kata Gera.
Anggota Komisi IX DPR Lucy Kurniasari menambahkan, masyarakat harus waspada terkait obat-obat yang dikonsumsi. Jangan sampai terpengaruh oleh iklan yang menawarkan kesembuhan dalam waktu singkat.
"Kita edukasi dan sosialisasikan kepada masyarakat agar tidak sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tutur Lucy. (puj/c25/end/jpnn)
Masyarakat harus melihat nama dan alamat produsen serta tanggal kedaluwarsa obat tradisional.
Redaktur & Reporter : Natalia
- BPOM Sidak Ratusan Klinik Kecantikan, Lebih dari 50 Ribu Produk Berbahaya Disita
- Pakar Sebut Ancaman Bromat dalam AMDK Nyata
- AMDK Aman dikonsumsi, Ini Syarat-Syarat dari Pemerintah
- Bea Cukai Musnahkan Roti Milk Bun Asal Thailand, Jumlahnya Gak Main-Main
- BPOM Gelar Konsultasi Publik Terkait Rancangan Revisi Peraturan Bahan Kosmetik
- YLKI & BPKN Desak BPOM Teliti Kandungan Bromat di AMDK