Waspada! Sepuluh Pemerkosa Masih Berkeliaran

Waspada! Sepuluh Pemerkosa Masih Berkeliaran
Ilustrasi. Foto: AFP

Ayunda menyebutkan, penanganan trauma tidak bisa digeneralisasi. Bergantung dengan kondisi kasus, latar belakang, dan tingkat trauma.

"Tapi, secara umum, terapi dilakukan sesuai umur. Bisa dengan menstabilkan emosinya dulu dengan relaksasi atau teknik stabilisasi emosi lainnya. Dilanjutkan dengan konseling individual, konseling keluarga, dan terapi kognitif bagi anak," jelasnya.

Ayunda menyarankan, perhatian dan perlindungan ekstra harus diberikan semua pihak kepada korban.

Termasuk tidak selalu meminta Cinderela menceritakan kronologi kejadian kepada tiap orang yang bertanya.

Menurut dia, menceritakan kronologi kejadian berpotensi kembali menimbulkan retraumasisasi.

Artinya, si anak bisa kembali mengalami trauma seperti yang dirasakan karena mengingat kejadian tak menyenangkan tersebut.
"Perbanyak perhatian dan pelukan yang secara psikis bisa menenangkan anak," imbuh Ayunda.

Dia menambahkan, anak perlu didampingi psikolog untuk mempercepat pemulihan pascatrauma.

Banyak opsi yang seiring waktu bisa dipilih untuk memulihkan trauma Cinderela.

Polisi menangkap satu per satu pemerkosa Cinderela, bocah belia 12 tahun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News