Waspada Sindrom Metabolik & Diabetes, Konsumsi Gula Perlu Diatur

Waspada Sindrom Metabolik & Diabetes, Konsumsi Gula Perlu Diatur
Dua dokter spesialis dari Siloam Hospitals Lippo Village meminta masyarakat mewaspadai sindrom metabolik dan diabetes, konsumsi gula perlu diatur. Ilustrasi diabetes. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia adalah negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak kelima di dunia. 

Oleh karena itu, edukasi tentang kewaspadaan terhadap gejala dan faktor risiko termasuk pada kaum muda dan lanjut usia penting dilakukan. 

Menyadari itu, dalam kaitan Hari Diabetes Internasional, Siloam Hospitals Lippo Village mengambil langkah proaktif untuk meningkatkan kesadaran publik terkait sindrom metabolik dan diabetes melitus.

Rumah sakit itu menekankan pentingnya melakukan edukasi bahaya penyakit ini kepada masyarakat.

"Diabetes dapat menyebabkan komplikasi serius, mengurangi kualitas hidup, dan memerlukan biaya penanganan yang signifikan, serta kematian," kata Dr. Leny Puspitasari, SpPD, KEMD, dari Siloam Hospitals Lippo Village, dalam sesi edukatif dipantau Rabu (29/11). 

Sindrom metabolik adalah kondisi kompleks yang mencakup gangguan metabolisme gula darah, hipertensi, kegemukan, dan gangguan kolesterol.

Semuanya itu meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe dua, stroke, bahkan kanker.

Dia menjelaskan, seseorang dengan minimal tiga dari lima kondisi tertentu, seperti hipertensi, kadar HDL rendah, trigliserida tinggi, gula darah tinggi, dan obesitas di area perut, dapat dianggap mengalami sindrom metabolik. 

Dua dokter spesialis dari Siloam Hospitals Lippo Village meminta masyarakat mewaspadai sindrom metabolik dan diabetes, konsumsi gula perlu diatur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News