Waspada, Surabaya Darurat Narkoba

Waspada, Surabaya Darurat Narkoba
TERTANGKAP BASAH: Wakasat Resnarkoba Kompol Anton Prestyo menunjukkan Lie Kian Tjoen alias Jimmy, bersama istri Anestasia Rosmala Dewi dan pembantunya Inti Suryani. Foto: SATRIA NUGRAHA/RADAR SURABAYA

Termasuk mau menjadi kurir narkoba. Mereka berani berangkat sendiri, tanpa harus dikawal bandar.

Nah, saat mengantar itulah banyak anak yang terciduk pihak kepolisian.

Parahnya, banyak yang ketakutan saat ditanya siapa yang menyuruh. Mereka takut jika suatu saat nanti harus bertemu lagi dengan bandar.

Selain itu, ketergantungan terhadap narkoba membuat anak lebih mudah untuk terpancing melakukan tindak pidana lain. Yang paling sering adalah pencurian.

Karena itu, mantan Kepala BNN Komjen Pol (pur) Anang Iskandar mengatakan, dibutuhkan treatment khusus untuk menangani anak-anak itu.

"Ada dua pendekatan. Yakni criminal justice system dan rehabilitation justice system," kata pria yang juga dosen mata kuliah antinarkotika di Universitas Trisakti tersebut.

Anang menjelaskan, untuk pelaku anak, seharusnya penanganan lebih komprehensif.

"Assessment-nya harus kuat supaya mereka benar-benar bisa keluar dari lingkaran setan sindikat narkoba," kata mantan Kapolwiltabes Surabaya tersebut. (aji/c11/ano/jpnn)


Remaja di Surabaya banyak yang terlibat kasus narkoba


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News