Waspada, Surabaya Darurat Narkoba

Waspada, Surabaya Darurat Narkoba
TERTANGKAP BASAH: Wakasat Resnarkoba Kompol Anton Prestyo menunjukkan Lie Kian Tjoen alias Jimmy, bersama istri Anestasia Rosmala Dewi dan pembantunya Inti Suryani. Foto: SATRIA NUGRAHA/RADAR SURABAYA

Paling banyak menggunakan jenis sabu-sabu (SS). Itu tanda anak sudah naik level.

"Saat kami wawancara, mayoritas mengaku mengenal sejak SMP-SMA," lanjutnya.

Perkenalan mereka juga berasal dari teman-teman sendiri. Kebanyakan mengenal narkoba karena rasa penasaran.

Awalnya, mereka hanya bergabung dengan teman yang lebih dulu terjerumus. Sistem bayar untuk pembelian narkoba urunan.

Lama-kelamaan, anak-anak tersebut kecanduan. Mereka pun mencoba sendirian.

Memanfaatkan narkoba paket hemat (pahe) seharga Rp 100 ribu-Rp 150 ribu yang ditawarkan bandar. Mereka rela merogoh kocek sendiri.

Mayoritas anak bahkan sangat sulit keluar dari lingkaran setan narkoba.

Kalau sudah begitu, segala macam perbuatan yang menghasilkan duit akan dilakukan.

Remaja di Surabaya banyak yang terlibat kasus narkoba

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News