Waspada! Virus Marburg Belum Ada Obatnya, Pahami Gejala dan Cara Mencegahnya

Waspada! Virus Marburg Belum Ada Obatnya, Pahami Gejala dan Cara Mencegahnya
Ilustrasi virus. Foto: Pixabay

jpnn.com - PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) mengajak masyarakat untuk semakin sadar tentang penyakit virus Marburg, yang saat ini tengah banyak diperbincangkan.

Adalah penting untuk memahami karakter, gejala, serta cara mencegah penyakit yang menyebar dari hewan atau manusia yang terinfeksi ini.

“Penyakit virus Marburg telah teridentifikasi sejak lama dan pernah menyebabkan wabah di beberapa negara Afrika. Tingkat kematian yang disebabkan oleh virus ini bisa sangat tinggi, yaitu mencapai 88 persen. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mewaspadainya dan melakukan tindakan pencegahan,” ujar Medical Dept. PT Kalbe Farma Tbk, dr. Johan Indra Lukito, dalam Live Instagram @ptkalbefarmatbk.

Penyakit sejenis demam berdarah ini pertama kali teridentifikasi pada tahun 1967. Masa inkubasi bervariasi antara dua hingga 21 hari.

Gejala muncul secara tiba-tiba umumnya berupa demam, sakit kepala, badan terasa pegal, dan nyeri otot.

Kemudian dapat disertai diare, nyeri dan kram perut, mual dan muntah, mata merah, dan munculnya bintik-bintik merah di kulit. Diare bisa terjadi selama seminggu.

Selama lima hingga 13 hari setelah timbulnya penyakit, penderita akan semakin lemah, sesak napas, dan mengalami bengkak di tubuh.

Juga bisa timbul gangguan kesadaran, seperti kebingungan atau menjadi mudah tersinggung. Selanjutnya, gejala perdarahan mulai timbul seperti mimisan, gusi berdarah, buang air besar dan muntah disertai darah.

PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) mengajak masyarakat untuk semakin sadar tentang penyakit virus Marburg, yang saat ini tengah banyak diperbincangkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News