Waspadai Ancaman Makanan Berbahaya
BPOM Fokus Kadaluarsa, Yang Ilegal pun Diawasi
Kamis, 12 Agustus 2010 – 01:44 WIB
Menurut dia, kecenderungan mamin beredar luas tidak hanya pada saat menjelang lebaran. Tapi beberapa hari mendekati bulan puasa, kata dia, diperkirakan konsumsi mamin juga tak kalah banyak. "Memang saat lebaran biasanya dibeli untuk parsel. Tapi selama puasa, mereka biasanya beli untuk konsumsi sendiri," ungkap Kustantinah.
Semakin banyaknya produksi dan peredaran mamin tersebut, memaksa BPOM kerja keras untuk mengantisipasi terjualnya mamin kadaluarsa. "Belum kami deteksi. Tapi bisa saja terjadi penjualan mamin murah tapi kadaluarsa," terangnya.
Sementara, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman mengungkapkan, proyeksi peningkatan konsumsi mamin biasanya meningkat hingga 60 persen pada saat puasa dan lebaran. Terkait pengawasan, Adhi mengaku, Gapmmi turut melakukan pengawasan. Hanya saja pengawasan yang dilakukan terbatas pada pihak produsen dan retail saja. "Ada beberapa produk yang juga kami awasi hingga pemasaran dan salesnya," ucap Adhi.
Sedangkan untuk penjualan mamin di warung dan pedagang, lanjut Adhi, pihaknya belum bisa melakukan pengawasan secara penuh. Sebab, tidak ada perpanjangan tangan dari produsen yang turun hingga ke pedagang kecil. "Saya kira ini menjadi tugas bersama, termasuk masyarakat dan pemerintah," terangnya.
RAMADAN selalu identik dengan sajian makanan sahur dan berbuka puasa. Beragam dan penuh variasi jenis maupun sajiannya. Tapi, warga yang sehari-hari
BERITA TERKAIT
- Jokowi-Prabowo Dinilai Mampu Solidkan Koalisi Pemerintahan Baru
- Program Siswa Qur'ani Sepolwan Polri Diapresiasi PUI
- LAN Konsisten Terapkan Sistem Manajemen Antipenyuapan, Ini Buktinya
- Gelar Halalbihalal dengan PMI di Malaysia, Ini Pesan Menaker Ida
- Seusai Gempa Garut, BMKG Imbau Masyarakat di Wilayah Ini Mewaspadai Potensi Longsor
- Mangkunegara X Bersama Dirjen Kebudayaan Rayakan Hari Tari Dunia