Waspadai Gejolak Harga Volatile Foods Jelang Akhir Tahun

Waspadai Gejolak Harga Volatile Foods Jelang Akhir Tahun
Ilustrasi beras. Foto: Radar Tarakan/JPNN

Bhima menuturkan, pemerintah juga perlu menimbang kembali rencana pemberlakuan batas bawah maskapai penerbangan kelas ekonomi.

Sebab, inflasi transportasi bakal terdorong. Selain itu, rencana kenaikan tarif sembilan ruas jalan tol sebaiknya ditunda sebagai antisipasi pengendalian inflasi.

Pelemahan rupiah pun perlu dicermati karena memberikan tekanan pada harga barang konsumsi yang diimpor, khususnya makanan dan pakaian jadi.

Meski begitu, pihaknya memperkirakan sampai akhir tahun inflasi mencapai 3,7–3,9 persen.

Prediksi tersebut berada di bawah target inflasi dalam APBNP 2017 sebesar empat plus minus satu persen.

’’Pemerintah diharapkan terus menjaga stabilitas harga pangan karena ada kecenderungan naiknya inflasi musiman pada Desember menjelang libur Natal dan tahun baru,’’ jelasnya.

Chief Economist SKHA Institute for Global Competitiveness (SIGC) Eric Alexander Sugandi memiliki angka proyeksi inflasi yang sedikit lebih tinggi untuk November, yaitu di kisaran 0,2 persen (mtm) dan 3,3 persen year-on-year (yoy).

Dia menjelaskan bahwa pendorong inflasi bulan ini adalah naiknya biaya produksi akibat peningkatan harga impor bahan baku dan barang modal.

Pemerintah harus mulai mewaspadai gejolak harga volatile foods (komponen harga bergejolak) menjelang akhir tahun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News