Waspadai Munculnya ideologi Pengganti Pancasila

Waspadai Munculnya ideologi Pengganti Pancasila
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo menyampaikan orasi politik saat Milad Akbar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ke-54 di Yogyakarta, Rabu (14/3) malam. Foto: Istimewa for JPNN.com

Bamsoet mengajak semua pihak untuk berjuang bersama mengatasi kesenjangan sosial yang masih terjadi di masyarakat. Pemerintah sudah bekerja keras menurunkan angka gini ratio dari 0,41 menjadi 0,38. Tetapi, diakuinya, kesenjangan sosial dan ekonomi masih tetap ada di masyarakat.

“Kita harus berjuang untuk mengubah nasib 27 juta lebih saudara-saudara kita yang masih di bawah garis kemiskinan," ujarnya.

Kebijakan ekonomi berkeadilan harus didorong, dan program redistribusi aset dijalankan. Demikian pula pemberdayaan UMKM dan pengentasan kemiskinan harus disukseskan.

“IMM bersama organisasi kemahasiswaan yang lain harus hadir untuk memberi solusi,” ungkap Bamsoet.

Lebih jauh, Bamsoet meminta IMM menjadi tenda besar bagi kemajemukan kaum muda Indonesia. IMM harus menjadi pionir terdepan di kalangan generasi muda untuk merangkul semua kelompok, golongan, etnis dan agama. IMM juga harus mampu membangun kehidupan berbangsa yang sejuk dan damai.

“Mari kita perkuat kembali sendi-sendi kebangsaan, membangun solidaritas dan kebersamaan sebagai bangsa. Kita harus tempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan kelompok dan golongan. Kita adalah Indonesia,” ujar Bamsoet.

Bamsoet mengakhiri sambutannya dengan berpantun.

“Mahasiswi cantik beli kuini.
Kuini dibeli di tengah pasar.
Dari Jauh saya datang kesini,
karema IMM rayakan milad Akbar.

Bamsoet mengajak semua pihak untuk berjuang bersama mengatasi kesenjangan sosial yang masih terjadi di masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News