Waspadai Penularan Hepatitis Akut, KADIN Indonesia Gelar Sosialisasi ke Masyarakat

Waspadai Penularan Hepatitis Akut, KADIN Indonesia Gelar Sosialisasi ke Masyarakat
KADIN dan tim dokter menggelar sosialisasi hepatitis. Foto: Dok Kadin

Bayi yang terinfeksi hepatitis B kemungkinan untuk menjadi kronis dan sirosis hingga 80 persen, dan sayangnya belum ada pengobatan yang efektif, sehingga penting untuk memutus alur penularan.

"Pemberian vaksin hepatitis B secara lengkap dan tepat dapat menurunkan prevalensi hepatitis B. Tetapi masih terdapat permasalahan yang harus dihadapi yaitu risiko untuk menjadi sirosis dan hepatoma serta belum ada pengobatan yang efektif,'' jelas dr. Michael.

Kemenkes menyebut sebanyak 7,1 persen atau 18 juta masyarakat Indonesia terinfeksi hepatitis B. Dari jumlah tersebut 50 persen di antaranya berisiko menjadi kronis dan 900 ribu dapat menjadi kanker hati.

Bahkan hepatitis B menjadi empat besar penyebab kematian di Indonesia, dengan perkiraan kematian setiap tahunnya sebesar 51.100 kematian.

Sebanyak 50.744 ibu hamil positif hepatitis B pada 2022. Dari jumlah tersebut, sebanyak 35.757 bayi lahir dari ibu yang positif hepatitis B.

Kendati demikian, sebagian besarnya sudah mendapatkan imunisasi Hb0 dan HBg kurang dari 24 jam.

Namun, masih didapati 135 bayi positif hepatitis B pada usia 9-12 bulan.

Pemerintah pun memutus atau mencegah sedini mungkin penularan hepatitis menjadi prioritas saat ini.

Kementerian Kesehatan mencatat 35.757 bayi lahir dengan hepatitis B di Indonesia pada 2022. KADIN dan tim dokter menggelar sosialisasi hepatitis

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News