Wayang Orang Indonesia Pusaka; Dari Opera House ke Pentas UNESCO di Paris
Gatotkaca pun Berkata kepada Dewi Pergiwa, "Je T'aime"
Selasa, 09 Oktober 2012 – 08:38 WIB
Sutradara dan Direktur Artistik Ida Soeseno menjelaskan, jumlah pemain memang didesain seminimal mungkin, hanya sekitar 50 orang, termasuk penabuh gamelan. Karena itu, satu pemain bisa memerankan dua hingga tiga peran.
Selain pembatasan jumlah pemain, WOIP mengatur waktu pertunjukan agar durasinya tidak terlalu lama. Hanya sekitar 90 menit. "Karena wayang terlalu sulit dimengerti, jadi kami usahakan eksekusi drama per adegan dibuat supaya mudah dipahami oleh penonton asing. Waktunya juga harus diatur supaya penonton nanti tidak sampai berjam-jam menyaksikan pertunjukan," jelas Ida.
Meski hanya 90 menit, pementasan tersebut akan menampilkan keindahan perpaduan seni musik, seni rupa, akrobat, seni tari, dan aspek-aspek teatrikal lain. "Kami pakai multimedia sehingga performance ini bisa diterima di zaman sekarang. Para pemain nanti akan tampil dengan atraktif dan komunikatif," jelas Ayla yang juga istri Jaya Suprana itu.
Ayla menuturkan, awalnya cukup sulit meyakinkan pemerintah untuk terlibat dalam promosi pementasan itu sebagai bagian dari diplomasi budaya. Namun, sejak kesuksesan pementasan di Sydney, mulai banyak yang memberikan dukungan. "Setelah sukses, baru didukung sepenuhnya," ujar Ayla.
Penampilan Wayang Orang Indonesia Pusaka di Paris nanti bakal ditonton perwakilan 190 negara anggota PBB. Dikonsep secara modern, bahasa Prancis
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor