Website Teroris Masih Bebas Beroperasi
Minggu, 23 Desember 2012 – 05:50 WIB
Terpisah peneliti terorisme dari Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF) Mustafa Nahrawardaya menilai situs semacam itu belum tentu benar-benar dibuat oleh kelompok teroris. "Bisa saja itu jebakan, dibuat untuk mencari orang-orang yang bisa dikambinghitamkan," katanya.
Mustafa mencontohkan kasus yang menimpa Nanto, David dan Herman, tiga pemuda di Jakarta Oktober lalu. Gara gara berkenalan dengan seorang bernama Basir di facebook, mereka sempat diciduk Densus 88.
"Untung saja saat itu ada advokasi dari tim pengacara muslim dibantu teman-teman media, sehingga akhirnya mereka dibebaskan," katanya.(rdl)
JAKARTA - Panduan melakukan tindakan teror kini gampang diperoleh. Bahkan, tak harus menjadi anggota sebuah kelompok atau jaringan tertentu. Cukup
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Keluarga Mantan Pangkostrad Kemal Idris Berharap MA Beri Keadilan
- Lulusan SMA Berpeluang Besar di Seleksi CPNS 2024 & PPPK, BKN Beri Penjelasan
- Bea Cukai Banten Sabet Penghargaan dari Redeco Petrolin Utama
- PKK Sumsel Ikut Lomba Cerdas Cermat HKG, Tyas Fatoni Berpesan Begini
- Usut Kasus Korupsi eks Petinggi Bea Cukai, KPK Periksa Perwira Lemdiklat Polri
- Kapolri Beri Penghargaan ke Casis Bintara yang Jarinya Putus Dibegal