WHO Izinkan Penggunaan Vaksin Sinovac, Begini Hasil Kajiannya
jpnn.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengizinkan penggunaan darurat vaksin Sinovac yang diproduksi oleh perusahaan farmasi asal China.
Hal ini berarti keamanan, efektivitas, dan proses pembuatan vaksin sudah dijamin memenuhi standar internasional.
"Kami mendesak produsen untuk berpartisipasi dalam fasilitas Covax, berbagai pengetahuan dan data mereka, serta berkontribusi untuk mengendalikan pandemi," kata Asisten Direktur Jenderal WHO untuk Akses Produk Kesehatan Mariangela Simao, dikutip dari keterangan resmi WHO, Selasa (1/6).
Memasuki Daftar Penggunaan Darurat (EUL), lanjut Simao, merupakan prasyarat untuk memasok vaksin pada fasilitas Covax dan didistribusi secara internasional.
Penilaian vaksin dalam EUL dilakukan oleh ahli regulasi dari seluruh dunia dan Technical Advisory Group (TAG).
Menurut WHO, Sinivac-Coronavac adalah vaksin yang tidak aktif. Persyaratan penyimpanannya yang mudah membuatnya tidak sulit untuk dikelola.
Kelompok Ahli Penasihat Strategis (SAGE) dari WHO telah melakukan kajian terhadap Sinovac dan merekomendasikan vaksin tersebut untuk digunakan pada orang dewasa berusia 18 tahun ke atas dengan dua dosis vaksin dalam rentang waktu dua hingga empat minggu.
Dalam hasil kajian tersebut, hasil efikasi Sinovac menunjukkan bahwa vaksin itu mencegah penyakit sistomatik sebesar 51% dan mencegah Covid 19 pada 100% populasi yang diteliti.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengizinkan penggunaan darurat vaksin Sinovac yang diproduksi oleh perusahaan farmasi asal China.
- Lestari Moerdijat: Gerakan Pencegahan Malaria Harus Terus Dilakukan Secara Masif
- Lestari Moerdijat: Gaya Hidup Sehat Harus jadi Perhatian Bersama
- Kemenkes Butuh 5.500 Tenaga Kerja untuk 4 RS Baru Milik Pemerintah
- Vaksinasi Jadi Salah Satu Solusi Mencegah DBD
- KPK Cecar Dirut EKI Satrio Wibowo soal Pengadaan APD Covid-19
- Usut Kasus Korupsi Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Dirut Energy Kita Satrio Wibowo