Wilayah Perbatasan Pintu Gerbang Ekspor Ke Negara Tetangga

Wilayah Perbatasan Pintu Gerbang Ekspor Ke Negara Tetangga
Mentan Amran Sulaiman dalam acara Rapat Kordinasi Gabungan di Kantor Badan Litbang Pertanian, Jakarta, Selasa (9/5). Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Amran Sulaiman kembali menyinggung masalah pengembangan pangan di wilayah penyangga kota besar dan pengembangan lumbung pangan di wilayah perbatasan negara.

Ini disampaikannya saat Rapat Koordinasi Gabungan yang digelar di Kantor Badan Litbang Pertanian.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo bahwa membangun bangsa adalah dari pinggiran, sehingga sebagai tindak lanjutnya Mentan menginstruksikan seluruh bupati yang berada di wilayah perbatasan untuk mempersiapkan dan membuka wilayahnya seluas-luasnya sebagai gerbang ekspor ke negara tetangga.

Para bupati yang mendapat tugas itu antara lain dari Kabupaten Karimun, Lingga , Entingkong, Merauke, Sambas, Belu dan Malaka

"Kita akan membangun daerah perbatasan sebagai lumbungan pangan sesuai dengan keunggulan komparatif nya dan sesuai dengan culture masyarakatnya," tegas Amran

Saat ini Menteri Pertanian akan fokus melakukan ekspor beras organik dan jagung ke negara tetangga.

Terutama Malaysia dan Filipina yang membutuhkan bahan pokok pangan dari Indonesia.

Diketahui, Malaysia tiap tahun mengimpor 3 Juta ton jagung atau setara dengan Rp 20 triliun.

Hal ini tentunya menjadi peluang besar bagi lima kabupaten yang berada di daerah perbatasan langsung negara Malaysia yaitu Kabupten Entikong, Sambas, Nunukan dan Bengkayang untuk bisa mengekspor hasil produksinya.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman kembali menyinggung masalah pengembangan pangan di wilayah penyangga kota besar dan pengembangan lumbung pangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News