Wina Febriyanti, Merantau dari Fakfak Papua, Siap Menggapai Mimpi

Wina Febriyanti, Merantau dari Fakfak Papua, Siap Menggapai Mimpi
Wina Febriyanti La Dini mahasiswa asal Fakfak, Papua, penerima Program beasiswa Pendidikan Vokasi Industri Setara Diploma I. Foto: dok PKT

jpnn.com, FAKFAK - Wina Febriyanti La Dini, gadis kelahiran Fakfak, Papua  berusaha mencapai mimpinya untuk melanjutkan pendidikan di tengah minimnya sarana di tempat lahirnya tersebut.

Ambisi yang dimiliki oleh perempuan yang akrab dipanggil Wina ini berawal dari keinginan yang cukup sederhana, dia ingin segera melanjutkan pendidikan sebagai bekal untuk dirinya hidup mandiri.

Pasalnya, Wina yang merupakan anak bungsu dari 4 bersaudara ini tidak ingin merepotkan kakak-kakaknya yang telah bekerja dan berkeluarga, mengingat bahwa saat ini orang tua mereka telah tiada.

Awalnya, Wina memiliki fokus untuk langsung mencari pekerjaan begitu menamatkan sekolahnya, karena sejak menginjak SMA, dia tinggal bersama kakak pertamanya, di Papua.

 “Sejak lulus SMA di tahun 2019, Saya telah mencari berbagai kesempatan untuk menentukan langkah berikutnya bagi diri Saya. Berbagai kesempatan sudah Saya coba, mulai dari tes CPNS, korps wanita Angkatan Darat, bahkan tes kepolisian, meski hasilnya masih belum beruntung. Saya akhirnya putuskan untuk pulang kembali ke Fakfak, dengan niat ingin mendaftar kuliah, tapi semua pendaftaran sudah tutup dan pada saat itu,” ungkap Wina.

Di tengah momen tersebut, Wina menerima informasi dari kakaknya bahwa PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) tengah mengadakan seleksi Program beasiswa Pendidikan Vokasi Industri Setara Diploma I bagi putra-putri di Kabupaten Fakfak.

Mendengar kesempatan tersebut, Wina pun segera mendaftarkan diri ke beasiswa PKT pada November 2021, yang ketika itu juga sudah hampir masa penutupan pendaftaran.

Tantangan yang dihadapi Wina untuk melanjutkan studinya merupakan salah satu kisah dunia pendidikan di wilayah Indonesia timur yang kerap dihantui berbagai tantangan penghambat akses pendidikan di wilayah tersebut.

Wina Febriyanti La Dini sudah mencoba berbagai kesempatan di Fakfak Papua untuk menggapai mimpi tetapi sering mengalami kegagalan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News