Wiranto Ditusuk, Simak nih Analisis Ali Fauzi

Wiranto Ditusuk, Simak nih Analisis Ali Fauzi
Anggota kepolisian mengamankan Syahril Alamsyah, terduga penusuk Wiranto. Foto: ANTARA/HO-Polsek Menes/aa. Handout Polsek Menes

jpnn.com, SURABAYA - Modus yang digunakan pelaku penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto sebenarnya bukan hal baru.

Pengamat terorisme Ali Fauzi mengatakan modusnya hampir sama seperti kejadian-kejadian sebelumnya, yakni menargetkan aparatur negara.

"Bulan lalu di Surabaya juga sama, oknum melakukan penyerangan terhadap anggota polisi di Polsek Wonokromo. Sekarang bergeser ke barat, ke Banten, malah yang diserang adalah aparat yang lebih tinggi. Ini bukan hal baru," ujar Ali Fauzi dikonfirmasi di Surabaya, Jumat (11/10).

Dikatakan, berdasarkan hasil analisanya, ada perubahan tren penyerangan terorisme dibandingkan dengan kasus lebih lama.

Ali Fauzi membagi aksi terorisme di Indonesia menjadi dua, yakni yang dilakukan mulai 2000 hingga 2010, dominan pelakunya adalah Jamaah Islamiyah (JI) dengan sasaran simbol barat, hotel, turis asing dan lain-lain.

Sementara, 2010 hingga saat ini, pelaku didominasi oleh mereka yang terafiliasi ISIS, seperti Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT).

Menurut Ali Fauzi, tren penyerangan yang dilakukan juga berubah, bahkan penyerangan seperti saat ini, hampir tidak terjadi di 2000 hingga 2010.

"Dulu banyak melakukan cara kasar, bom mobil, bom rompi, jumlah korban juga bisa ratusan orang. Belakangan bergeser. Serangannya bervariasi. Kadang pakai bom tapi kecil, kadang melakukan perampokan, sering juga melakukan penyerangan terhadap polisi," ucap pria kandidat doktor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu.

Wiranto ditusuk, pengamat terorisme Ali Fauzi mengatakan modusnya hampir sama seperti kejadian-kejadian sebelumnya, yakni menargetkan aparatur negara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News