Wisata Luar Angkasa Makin Marak, Peminat Diminta Perhatikan Resiko Medis
Ia berujar, "Kami bertekad untuk terus mengeksplorasi ruang angkasa sehingga kami harus menyiapkan langkah-langkah penanganan medis yang memungkinkan astronot untuk melanjutkan dan bereksplorasi di ruang angkasa."
Sejumlah studi yang mencari cara untuk menangkal dampak fisiologis tengah dilakukan.
Dr Gordon Cable dari Asosiasi Kedokteran Luar Angkasa Australasian mengatakan, resiko perjalanan luar angkasa masih belum banyak diketahui.
"Kami membutuhkan banyak penelitian di banyak sektor yang berbeda dan saat ini, kita memiliki populasi manusia yang telah terbang ke luar angkasa sangat terbatas," sebutnya.
Ia menambahkan, "Ada banyak hal yang masih kita tak ketahui tentang luar angkasa dan efeknya pada fisiologi manusia."
Dr Gordon mengatakan, masalah yang akan dihadapi turis luar angkasa adalah menyesuaikan diri dengan mikrogravitasi.
"Mungkin itu salah satu aspek yang menarik dari penerbangan luar angkasa bagi banyak wisatawan tapi itu memiliki beberapa resiko tak terduga seperti mabuk gravitasi dan interaksi dengan proses penyakit tertentu yang mungkin dimiliki pasien, misalnya masalah sistem kardiovaskular yang mereka alami atau dengan obat yang mereka konsumsi," jelasnya.
Dr Robert mengatakan, tantangan ini bisa diatasi.
Dengan adanya rencana penerbangan luar angkasa komersial yang makin marak, muncul peningkatan minat terhadap kedokteran ruang angkasa.Para dokter
- Dunia Hari Ini: Presiden Prancis Turun Langsung Redam Kerusuhan di Kaledonia Baru
- Dunia Hari Ini: Penumpang Singapore Airlines Pulang ke Rumah Setelah Turbulensi Maut
- Dunia Hari Ini: Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas
- Dunia Hari Ini: Presiden Iran Tewas dalam Kecelakaan Helikopter
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga