WNI di Amerika Serikat: Rasisme Makin Terasa Sejak Trump Berkuasa

Michael mengatakan dia merasa sangat berduka untuk keluarga Floyd dan keluarga lain yang anggota keluarganya meninggal karena tindak rasisme.
"Saya sangat sedih, sangat pedih, dan marah," kata Jordan yang sekarang merupakan pemilik klub NBA Charlotte Hornets.
"Saya melihat dan merasakan kesedihan, ras amarah dan frustrasi semua orang."
"Saya bersama dengan siapa saja untuk menghentikan rasisme yang sudah mendarah daging dan kekerasan terhadap warga berkulit hitam, dan yang lainnya."
"Cukup sudah semua ini."
Pernyataan Michael muncul di saat gelombang protes dan kerusuhan terus berlanjut di berbagai kota di Amerika Serikat, dimana pengunjuk rasa bentrok dengan polisi.
Ia menyerukan agar warga menunjukkan empati dan rasa solidaritas dan tidak berpaling dari tindak brutal yang ada di dalam masyararakat.
"Suara kita yang bersatu diperlukan untuk menekan para pemimpin kita guna mengubah aturan hukum atau kita bisa menggunakan suara kita guna menciptakan perubahan sistemik."
Aksi unjuk rasa dan kerusuhan yang terjadi di berbagai kota di Amerika Serikat memasuki hari keenam
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- Kabar Baik Rupiah Makin Menguat, Ada Harapan Baru