WNI Keturunan Tionghoa Rayakan Imlek Secara Sederhana di Australia

Ada pula kue keranjang yang teksturnya lengket dengan harapan hubungan saudara yang tetap erat. Tak ketinggalan juga jeruk sebagai simbol kemakmuran dan ikan.
"Ikan dalam Bahasa Mandarin adalah Yu, dan dalam peribahasa China ada istilah nian nian you yu, yang berarti rezeki bertambah setiap tahun."

Tradisi lain yang masih dipegang oleh Trinita adalah membuat kue mangkok, dikenal sebagai 'Fa Gao' atau 'Huat Kwe' yang akan ia bawa ke Vihara sebagai sajian saat sembahyang.
"Kue mangkok tidak gampang mekar. Jadi biasanya kalau bisa mekar [saat membuatnya], artinya di tahun itu rezeki akan lancar," Trinita menjelaskan.
Tapi selain ritual-ritual yang dilakukannya menjelang tahun baru, ada pula sejumlah larangan yang ia hindari.
Diantaranya mencuci rambut, memangkas rambut, menyapu atau membersihkan rumah, yang harus dilakukan sebelum Imlek.
"Dilarang menyapu pada hari Imlek karena itu artinya menyapu rezeki di tahun baru," kata Trinita saat ditemui di Wihara Providence Maitreya Buddha Missionary Institutes di kawasan Surrey Hills, Jumat malam (24/01).
Tahun Baru Imlek bukanlah hari libur nasional di Australia Tapi warga keturunan Tionghoa, termasuk asal Indonesia, tetap merayakannya meski jauh dari keluarga besar.
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Ibas Ingatkan Pentingnya Perlindungan PMI dan Penguatan Keamanan Perbatasan
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas