WNI Keturunan Tionghoa Rayakan Imlek Secara Sederhana di Australia

WNI Keturunan Tionghoa Rayakan Imlek Secara Sederhana di Australia
Sembahyang menjelang Tahun Baru Imlek digelar di wihara Providence Maitreya Buddha Missionary Institutes di kawasan Surrey Hills. (ABC News: Erwin Renaldi)
WNI Keturunan Tionghoa Rayakan Imlek Secara Sederhana di Australia Photo: Menyediakan sajian berupa buah-buahan dan makanan kepada patung Buddha adalah bagian dari tradisi jelang Imlek. (ABC News: Erwin Renaldi)

 

Merayakan Tahun Baru Imlek dengan sederhana juga dilakukan oleh Helvi Reichl, warga Indonesia lainnya di Melbourne.

Saat ditemui di wihara yang sama, Helvi sedang sembahyang sebelum tahun yang baru berganti.

"Perayaan tahun baru bagi saya ini lebih personal sifatnya dan juga lebih karena alasan relijius, bukan sekedar budaya," katanya.

Hanya Helvi sendiri di keluarganya yang keturunan China dan memeluk Buddha, sementara suaminya adalah warga lokal Australia.

WNI Keturunan Tionghoa Rayakan Imlek Secara Sederhana di Australia Photo: Herman merayakan Tahun Baru Imlek bersama keluarganya di Indonesia dengan menyantap makan malam bersama. (Koleksi pribadi)

 

Sementara bagi Herman Rusdi, warga Indonesia yang sudah tinggal tujuh tahun di Australia, Imlek tidak terasa perayaannya seperti di Indonesia.

Karenanya, ia lebih memilih untuk mudik ke Indonesia tahun ini agar bisa merayakan dengan keluarga besarnya.

Tahun Baru Imlek bukanlah hari libur nasional di Australia Tapi warga keturunan Tionghoa, termasuk asal Indonesia, tetap merayakannya meski jauh dari keluarga besar.

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News