Wonderful Indonesia Tebar Pesona di IMEX Amerika Serikat

Wonderful Indonesia Tebar Pesona di IMEX Amerika Serikat
Arief Yahya. Foto: Kemenpar

Dengan begitu, pasar MICE sangat potensial sekali untuk digarap secara serius dan bersama-sama. Baik industri dan pemerintah harus kompak.

Nia menilai MICE juga sangat berdampak positif bagi unsur lain. Di antaranya, naiknya citra destinasi karena wisatawan MICE pada umumnya adalah CEO perusahaan, maka kekuatan word-of-mouth dari mereka tentang destinasi akan memberi dampak yang lebih kuat dalam promosi.

”Hal tersebut telah disadari oleh banyak negara menyebabkan persaingan antar destinasi dalam mendatangakan even MICE international menjadi sangat tinggi,” ujar wanita yang besar di Malang itu.

Nia menambahkan, Kemenpar menargetkan pertumbuhan industri MICE sepuluh persen pada 2019.

Upaya tersebut sudah harus dimulai dari sekarang hingga tahun pencapaian. Kemenpar berharap dengan mengikuti pameran tersebut, membuat target Indonesia sebagai destinasi MICE terwujud.

Sekadar informasi, data International Congress and Convention Association (ICCA) 2014 menempatkan Indonesia di ranking ke-42 dunia dengan 76 meetings. Singapore di peringkat 29 dengan 142 meetings, Malaysia papan 30 dengan 133 meetings, dan Thailand no 33 dengan 118 meetings.

”Maka dari itu kita harus terus genjot salah satunya dengan mengikuti event IMEX di Las Vegas. Tentu saja kami mengedepankan dan mempromosikan sepuluh destinasi prioritas yang telah dicanangkan pemerintah yakni Bali-Bali baru,” ujar wanita kelahiran Bandung itu.

Menteri Pariwisata Arief Yahya sangat sepakat untuk mempromosikan Wonderful Indonesia di Amerika Serikat.

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus melakoni strategi mendatangkan wisatawan meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News