Wow! Kambing Lumajang Pecahkan Rekor Dunia
Menurut dia, rekor Muri merupakan inspirasi untuk menggerakkan masyarakat agar berkurban. Semakin banyak yang berkurban, semakin banyak juga orang-orang yang mendapat manfaat.
Hal itu ditanggapi dengan baik oleh Jaya. Menurut dia, ada hal yang lebih penting ketimbang pencatatan rekor, yakni makna pengorbanan. Makna itulah yang perlu diteladani. Dia menuturkan, zaman dulu orang-orang seolah-olah berlomba untuk bisa berkorban demi sesama. Namun, saat ini justru sebaliknya. Mereka justru merasa tidak rela berkorban. Tidak sedikit di antara mereka yang malah rela mengorbankan orang lain demi kepentingannya.
’’Peristiwa Idul Adha ini harus menjadi inspirasi dan teladan bagi orang agar mau berkorban untuk sesama. Ada makna kemanusiaan. Sebenarnya, rekor terindah adalah rekor yang mempunyai makna kemanusiaan,’’ ujar Jaya.
Setelah pencatatan rekor Muri, kambing etawa itu langsung dibawa ke lokasi pemotongan di kawasan Sintala, Tangerang. Setelah dipotong, daging kurban didistribusikan ke Komunitas Kusta Sitanala hari ini (6/10). Di lokasi pemotongan tersebut, juga akan diadakan kegiatan memasak daging kurban bersama.
Komunitas mantan penderita kusta sengaja dipilih karena kerap tidak diperhatikan, bahkan dikucilkan masyarakat. Padahal, mereka mempunyai hak yang sama.
"Ini merupakan bentuk perhatian kami kepada mereka. Selama ini, mereka hidup dalam diskriminasi," jelasnya. (and/oni/c23/bh)
JAKSEL – Rekor kambing kurban terberat tercipta di Jakarta Minggu (5/10). Jika biasanya bobot kambing kurban hanya 20–40 kilogram, kambing
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polisi Bergerak Mengusut Kasus Kepala Bayi Putus saat Persalinan
- Prakiraan Cuaca Riau 26 April 2024, BMKG: Waspada Petir, Hujan Lebat
- Kombes Misbahul: Penerimaan Anggota Polri di Aceh Dilaksanakan Secara Bersih dan Terbuka
- Halalbihalal dengan Wartawan, Kapolres Inhu Ajak Wujudkan Pilkada yang Kondusif dan Aman
- Pamit Donor Darah, Gugun Ditemukan Tewas Tiga Hari Kemudian
- Animo Pendaftar Casis Bintara Polri di Polda Papua Tinggi, Begini Penjelasan Kombes Sugandi