WOW! MPR Cetak Rekor Dunia

jpnn.com - JAKARTA - Pendiri sekaligus Ketua Umum Museum Rekor Indonesia (Muri) Jaya Suprana memberikan penghargaan kepada MPR karena dinilai berhasil mensosialisasikan 4 Pilar MPR melalui musik keroncong dengan rekor 1.000 pemusik. Hebatnya, Jaya tidak memberikat sertifikat rekor nasional, tapi dunia.

"Saya menolak memberikan sertifikat rekor nasional sebab tidak layak, Karena itu, Muri mencatat Sosialisasi 4 Pilar MPR dengan 1.000 pemusik keroncong ini sebagai rekor dunia. Tak masalah walau di Moscow, Paris, Washington DC, dan negara lain tidak ada musik keroncong. Tapi Muri mencatat ini sebagai rekor dunia," kata Jaya, dalam acara "Sosialisai 4 Pilar MPR Melalui Senandung Keroncong Indonesia" di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Kamis (14/4).

Hadir dalam acara tersebut Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Oesman Sapta, dan Ketua Fraksi PKS MPR TB. Soemandjaja, serta pelantun lagu keroncong Sundari Sukotjo dan ratusan peserta Sosialiasi 4 Pilar MPR dari pelajar, mahasiswa, masyarakat, dan penyanyi seniman musik keroncong yang tergabung dalam Yayasan Keroncong Indonesia (YAKI).

Dalam kesempatan yang sama, Zulkifli mengatakan penghargaan ini sebagai tanda bahwa musik khas Indonesia bisa menjadi media untuk memperkuat nasionalisme. "Masyarakat harus bangga karena keroncong sudah ada sejak zaman perjuangan Kemerdekaan RI," tegasnya.

Karena itu Zulkifli optimis bahwa melalui musik keroncong, Sosialiasi 4 Pilar bisa disosialisasikan ke generasi muda dengan lebih efektif. "Keroncong itu mempunyai nilai tinggi dari syairnya, sederhanaan dan sudah ada sejak perjuangan kemerdekaan sebagai media penghibur selama penjajahan berlangsung. Jadi, saya apresiasi untuk Yaki dan Ibu Sundari Soekotjo," ujar Ketua Umum PAN ini.

Selain menerbitkan sertifikat rekor dunia untuk MPR, Muri juga menyerahkan sertifikat penghargaan kepada Sundari Sebagai pencinta dan pelaku musik keroncong. Alasannya menurut Jaya, di samping menggeluti musik keroncong, Sundari adalah pejuang kelestarian seni budaya Indonesia.(fas/jpnn)