Wow, Setiap ABK Penyeludup 1 Ton Narkoba Itu Diupah Sebegini

Wow, Setiap ABK Penyeludup 1 Ton Narkoba Itu Diupah Sebegini
Anggota Brimob menggiring lima tersangka ABK Kapal Wonderlust penyelundup 1 ton sabu kedalam perahu karet di Dermaga Bea dan Cukai, Tanjunguncang, Batuaji, Batam saat ekspos, Senin (17/7). F. Dalil Harahap/Batam Pos/jpg

"Karena sistem sel terputus itu, makanya keterlibatan WNI dalam kasus ini belum bisa dipastikan," ungkap Setyo saat menggelar konfrensi pers bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Irawan dan Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian di Pelabuhan Bea dan Cukai tipe B Batam di Tanjunguncang, Batuaji, Senin (17/7) sore.

Namun demikian Setyo meyakinkan bahwa ada keterlibatan WNI dalam jaringan narkoba internasional tersebut.

"Pasti ada (keterlibatan WNI), karena ada yang nyediain mobil, tempat mereka bawa barang di Anyer tentu ada peran orang kita, cuma saat ini penyelidikan belum sampai ke sana," katanya lagi.

Untuk mengusut tuntas kasus penyelundupan narkoba terbesar di Indonesia itu, pihaknya tetap bekerja maksimal dengan menggandeng kepolisian di negara-negara terkait.

"Tentu kita tak bisa kerja sendiri. Ini jaringan internasional makanya semua pihak kita gandeng termasuk kepolisian Taiwan, Tiongkok ataupun negera-negara yang berkaitan," tuturnya.

Terkait peran delapan tersangka yang sudah diamankan itu, kata Setyo baru mengaku sebagai pengantar barang. Masing-masing mereka mengaku diupah sebesar Rp 400 juta untuk mengantar narkoba tersebut.

"Pemilik kapal sudah terdeteksi di Tiongkok, tapi kapal ini berbendera negara Sieraleon (Afrika). Narkoba juga diambil dari Cina, cuma yang ditangkap ini warga negara Taiwan," ujar Setyo.(eja)


Petugas gabungan dari Polda Metro Jaya dan Polres Depok, mengaku kesulitan untuk membongkar jaringan narkoba internasional yang dibekuk membawa satu


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News