Xinjiang

Oleh Dahlan Iskan

 Xinjiang
Foto/ilustrasi: disway.id

Kampung halaman Erfan adalah Darbiljin. Lebih pelosok dari pelosok. Di Kabupaten Tacheng, Xinjiang.

Baca Juga:

Di mana itu? Jauuuuh sekali. Saya sudah pernah ke Xinjiang. Yang begitu jauh. Namun belum pernah ke Tacheng. Yang lebih jauh lagi. Yang letaknya persis di perbatasan dengan Kazakhstan.

Ia anak tunggal. Main sepak bola sejak umur 15 tahun. Bakat sepak bolanya luar biasa. Sampai masuk tim nasional Tiongkok. Untuk kategori junior.

Dua tahun lalu Erfan sudah diikutkan perlawatan ke Spanyol. Selama 10 hari. Lalu ke Dubai. Ia tampil brilian. Lalu dikontrak oleh klub profesional dari Nanjing: Jiangsu Sainty FC. Meski usianya masih terlalu muda.

Waktu dimasukkan P7 status Erfan adalah pemain depan Jiangsu FC. Kini ia sudah bersama-sama teman timnya lagi. Liga sepak bola Tiongkok memang baru saja dimulai lagi. Minggu lalu.

Jiangsu menjadi tuan rumah. Untuk pertandingan pertama musim ini. Jiangsu menang 3-2 lawan tim 'kampung saya' Tianjin. Saya lihat Erfan belum diturunkan.

Xinjiang punya sejarah panjang. Yang ruwet.

Xinjiang menjadi bagian Tiongkok sejak dinasti Qing. Pada tahun 1759. Sejak raja Islam di sana menyerahkannya ke kaisar Qing. Daripada jatuh lagi ke suku Dzung. Yang sudah nyaris menjatuhkan raja Burhanuddin.

Namanya: Beltram Sheldrake. Semangat keislamannya luar biasa pula. Orang inilah yang membangun masjid di Inggris.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News