Xinjiang

Oleh Dahlan Iskan

 Xinjiang
Foto/ilustrasi: disway.id

Turki-lah yang berjasa mengislamkan wilayah itu. Nama kawasan ini pun pernah disebut Turkistan.

Xinjiang begitu luasnya, tetapi hanya 9 persen dari buminya yang bisa dihuni manusia. Sisanya gurun pasir. Dan gunung batu. Sangat panas di bulan Agustus. Sangat dingin di bulan Januari.

Xinjiang-lama juga tidak pernah menyatu dalam satu pemerintahan. Banyak penguasanya. Setiap suku punya daerah kekuasaannya sendiri. Saling perang pula.

Setidaknya ada 9 suku yang saling berebut kuasa. Yang terbesar adalah suku Uyghur.

Banyak di antara tokoh masa lalunya yang sebenarnya idealis. Menginginkan agar Turkistan bersatu. Menjadi satu negara Islam yang rukun. Tapi tidak pernah kesampaian.

Begitu banyak kekuatan asing yang ikut bermain. Pun di zaman baheula: Rusia, India, Pakistan, Afganistan, Mongolia sampai ke Inggris.

Begitu sulitnya kelompok-kelompok Islam di sana bersatu. Kekuasaan telah mengalahkan ukhuwah islamiah. Pun zaman sekarang. Di mana pun.

Sampai-sampai pernah ada ide unik di Xinjiang. Sebuah ide yang sebenarnya 'out of the box'.

Namanya: Beltram Sheldrake. Semangat keislamannya luar biasa pula. Orang inilah yang membangun masjid di Inggris.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News