YAICI, PP Aisyiyah, dan Muslimat NU Launching-Bedah Buku Hasil Penelitian
Ketua Majelis Kesehatan PP Aisyiyah Chairunnisa mengatakan mengapa masyarakat masih mengonsumsi kental manis, karena kental manis cepat mudah terjangkau didapat di pelosok-pelosok dan murah.
“Hal ini ada korelasi dengan penelitian kami. Salah persepsi SKM dikonsumsi oleh masyarakat,” kata Chairunnisa.
Sementara itu, peneliti dari PP Aisyiyah Tria Astika mengatakan dampak konsumsi kental manis tidak hanya stunting, anak juga terkena anemia.
"Dengan terbitnya buku ini, diharapkan akan memberikan informasi, intervensi yang diberikan ini sudah benar atau belum,” ujarnya.
Dokter sekaligus penyair dan penulis dr Handrawan Nadesul mengatakan buku ini merupakan legitimasi betapa masyarakat tidak tahu dan tak paham tentang gizi.
Baca Juga: Tengah Malam Prajurit TNI AL Menggerebek Rumah Milik RR, Ada Puluhan Pria dan Wanita
Jadi, tidak heran masih banyak anak dan balita mengonsumsi susu kental manis. Padahal, ini yang mengakibatkan anak tidak cukup gizi, karena proteinnya rendah.
"Dua tahun pertama adalah usia emas, kecerdasan, dan masa depan anak ditentukan oleh dua tahun pertama ini. Karena itu, jangan disia-siakan,” katanya.
YAICI launching dan bedah buku yang berjudul “Masa Depan Anak Indonesia Terganggu Susu Kental Manis”, dihadiri PP Aisyiyah dan Muslimat NU.
- Lomba Pengeras
- Nana Sudjana Berharap Konferwil PWNU Jateng Hasilkan Kebijakan Strategis Organisasi
- Megawati Ungkap Upaya Memperjuangkan NU-Muhammadiyah Terima Penghargaan Zayed Award
- Didampingi Hasto, Megawati Hadiri Isra Mikraj & Tasyakuran ZAHF Award
- Cak Imin: Warga NU, Silakan Renungkan, Siapa yang Terbaik dari 3 Calon?
- Putri Pendiri NU Serukan & Doakan Kemenangan Prabowo-Gibran Sekali Putaran