Yakin Ada yang Tewas Belum Ditemukan

Yakin Ada yang Tewas Belum Ditemukan
Foto: Dok.JPNN
"Karena situasi brutal akhirnya saya bergeser ke samping asrama dan ada beberapa aparat mulai mendekat sambil menunjuk-nunjuk saya. Kami saat itu dikepung dari berbagai arah dan saya akhirnya memutuskan untuk lari ke hutan dan bermalam satu malam di hutan," ceritanya.

Pria yang juga belum lama ini keluar dari Lapas ini siap untuk kembali menjalani proses hukum. Namun ia meminta agar ada keadilan dengan melihat akar permasalahannya. "Yang jelas saat itu kami tak melawan sama sekali dan soal surat ijin saya pikir kami yang dipersulit. Kami sudah ke Jakarta dan mendapat resmi dari Menkopolhukam terkait kegiatan ini lalu kami ke Polda tapi dikatakan Kapolda maupun Wakapolda selalu tak ada," tandasnya.

Selpius juga meyakini bahwa masih ada korban tewas lainnya yang belum ditemukan. Ia menyebut bahwa saat situasi pecah, banyak orang yang melarikan diri ke arah gunung. Secara tegas ia juga menolak perlakuan aparat terhadap Forkorus  yang sempat diseret, begitu pula Edison Waromi. "Sudahlah saya berterimakasih atas kehadiran Komnas HAM dan Kontras, saya siap diproses tapi nanti saya akan sampaikan di Pengadilan semuanya termasuk memberikan buku karangan Drog Leaver ke hakim untuk dibaca dan dipelajari karena itu bisa dibilang alkitab kedua kami," koar Selpius.

Ridha Saleh menjelaskan, kedatangan mereka ke Papua hanya untuk melihat sejauh mana hak-hak tersangka diberikan oleh Polisi. Dari komunikasi yang dibangun dengan empat tersangka ternyata semua sudah dipenuhi. "Saya pikir mereka tetap memiliki hak-hak termasuk pengacara dan semuanya sudah dipenuhi," ucap Ridha.

JAYAPURA - Dugaan insiden kekerasan yang dilakukan aparat ketika mengamankan ratusan orang usai Kongres Rakyat Papua III, 19 Oktober lalu disikapi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News