Yakinlah, Rakyat Tak Akan Terpikat Program Jiplakan ala Gibran

Yakinlah, Rakyat Tak Akan Terpikat Program Jiplakan ala Gibran
Gibran Rakabuming Raka. Foto: M. Fathra Nazrul Islam/JPNN

Adapn Ketua Divisi Kampanye Nasional Bappilu DPP Partai Hanura Jimmy Charles Kawengian menilai yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah program baru yang benar-benar menyentuh rakyat, bukan yang sudah dijalankan pemerintah saat ini.

"Kan, terlihat pasangan Prabowo-Gibran yang terlalu menjiplak bahkan meneruskan program-program dari ayahnya dengan menambahkan sedikit, ya sama saja dengan menambahkan sedikit bumbulah. Nah, kalau seperti itu sama saja dia tidak punya program baru," tuturnya.

Jimmy menilai semua lapisan masyarakat sudah tercover dengan program Kartu Indonesia Sehat (KIS), lalu yang jadi pernyataan mengapa Prabowo-Gibran membuat KIS Lansia.

"Rakyat membutuhkan program-program baru yang benar-benar menyentuh di semua kalangan, bukan program sudah lama lalu dijiplak dan dikasih bumbu akhirnya, tetapi semuanya sama saja," ucapnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata mengatakan KIS Lansia sebenarnya tidak diperlukan karena para lanjut usia tersebut sudah terakomodir dalam program KIS saat ini.

Isa menjelaskan para lansia dari keluarga tidak mampu sudah tercover dalam data program keluarga harapan (PKH) alias data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

Oleh karena itu, mereka sudah otomatis terdaftar sebagai penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan.

Sementara, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kemenkeu Andin Hadiyanto mengatakan Dana Abadi Pesantren tidak terpisahkan dari Dana Abadi Pendidikan.

Rakyat dinilai tidak akan terpikat program jilpakan ala Gibran bin Jokowi, seperti dana abadi pesantren dan KIS Lansia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News