Yaman Terus Memanas, 9 Tewas

Polisi-Militer Pembangkang Bentrok, Tentara Pro-Saleh Tembak Mati Demonstran

Yaman Terus Memanas, 9 Tewas
Yaman Terus Memanas, 9 Tewas
Dalam insiden lain, di selatan Yaman, kemarin militer yang pro-pemerintah menembak mati dua demonstran dan melukai beberapa lainnya. Penembakan tersebut terjadi di beberapa titik lokasi protes di kota pelabuhan Aden. Saksi mata dan tim medis menuturkan bahwa tentara melepaskan tembakan ketika massa mencoba memblokir jalan untuk berpartisipasi dalam demonstrasi bersama di Kota Aden. Demonstran menyerukan aksi massa sampai Saleh lengser.

Demonstrasi juga terjadi di hampir seluruh provinsi di Yaman kemarin. Aksi massa diserukan oleh organisasi "Pemuda untuk Perubahan", sebuah kelompok koalisi yang memimpin unjuk rasa sejak akhir Januari lalu. Demo terbesar terjadi di Kota Ta"iz yang dikenal sebagai wilayah rawan bentrok di selatan Kota Sana"a. Awal bulan ini, lebih dari 20 orang tewas saat demonstran bentrok dengan polisi.

Di Sana"a, puluhan ribu massa juga turun ke jalan untuk mendesak Saleh mundur dan diadili. Mereka menyatakan siap bertahan di jalan hingga tuntutan tersebut dipenuhi.  Sebelumnya, sejumlah negara Arab di kawasan Teluk mendesak Saleh yang berkuasa sejak 1978 memastikan proses transisi damai dan menyerahkan kendali pemerintah kepada Wapres Abdrauh Mansur Hadi dan pemerintahan persatuan nasional yang dipimpin kelompok oposisi.

Namun, oposisi menolak tawaran itu. Mereka menuntut agar Saleh turun bersama seluruh pejabat rezimnya. Mereka juga meminta Saleh dan keluarganya diadili. Dalam beberapa hal, Saleh semula dikabarkan setuju dengan proposal enam negara anggota GCC. Tetapi, dia menolak mundur. Dia berdalih peralihan kekuasaan harus sesuai dengan konstitusi.

SANA"A - Krisis politik di Yaman terus memburuk. Pasca-penolakan Presiden Ali Abdullah Saleh atas proposal perdamaian yang  diajukan oleh Dewan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News