Yaman Terus Memanas, 9 Tewas

Polisi-Militer Pembangkang Bentrok, Tentara Pro-Saleh Tembak Mati Demonstran

Yaman Terus Memanas, 9 Tewas
Yaman Terus Memanas, 9 Tewas
SANA"A - Krisis politik di Yaman terus memburuk. Pasca-penolakan Presiden Ali Abdullah Saleh atas proposal perdamaian yang  diajukan oleh Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), antara lain transisi atau penyerahan kekuasaan kepada Wapres Abdrauh Mansur Hadi, ketegangan kembali terjadi. Dua insiden terpisah membawa korban jiwa.

Bentrok terjadi antara polisi dan tentara pembangkang (anti-Saleh) pada Selasa malam (12/4) waktu setempat. Sedikitnya, tujuh orang tewas, termasuk empat polisi. Insiden itu terjadi ketika polisi menyerang sebuah pos yang diduduki tentara pembangkang di Provinsi Amran, 170 km utara Sana"a, ibu kota Yaman.

"Terjadi baku tembak sengit sehingga beberapa tentara juga jadi korban. Empat polisi tewas akibat tembakan dan serangan balasan senapan otomatis dan granat," tutur seorang pejabat militer Yaman kepada Agence France-Presse kemarin (13/4).

Unit militer yang menjadi target serangan polisi tersebut berada di bawah komando Jenderal Ali Mohsen al-Ahmar, mantan kepala divisi infanteri bersenjata yang membelot dan kini mendukung demonstran anti-pemerintah. Mohsen menuduh pendukung pemerintah berupaya membunuhnya.

SANA"A - Krisis politik di Yaman terus memburuk. Pasca-penolakan Presiden Ali Abdullah Saleh atas proposal perdamaian yang  diajukan oleh Dewan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News