Yani KAMI: Anak Cucu PKI Mengadakan Pertemuan

Yani KAMI: Anak Cucu PKI Mengadakan Pertemuan
Deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa (18/8). Aksi tersebut dihadiri tokoh-tokoh seperti Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo, Refly Harun, Ahmad Yani dan lain-lain. Foto: Ricardo/JPNN.com

"Yang mana, orang yang tidak sama dengan tafsir satu lembaga ini maka disebut anti-Pancasila. Ini berbahaya. Ini sama dengan gaya-gaya PKI pada awalnya. Dia membungkus dirinya dalam Pancasila dan orang lain anti-Pancasila, dan pada akhirnya dialah yang mengkianati Pancasila itu sendiri," tutur Yani.

"Nah, apa yang dikemukakan Pak Gatot saya kira dalam konteks itu. Karena anak-anak muda kita sekarang, apalagi pelajaran sejarah mau dibuang, dihapuskan. Oleh karena itu Pak Gatot dalam rangka untuk mengingatkan," sambung mantan legislator PPP ini.

Yani juga mengatakan bahwa keberadaan PKI hingga saat ini disamarkan bahkan ditutupi. Namun anak-cucu PKI tetap mengadakan pertemuan-pertemuan guna membangun narasi bahwa mereka adalah korban. Sedangkan pemberontakan 30 September 1965 disebut sebagai konflik internal Angkatan Darat.

"Ini narasi diksi yang dibuat sedemikian rupa yang mencoba untuk memutarbalikkan keadaan yang sesungguhnya itu. Bahkan menganggap bahwa PKI adalah korban konspirasi, pergolakan yang ada di Angkatan Darat," jelas Yani.

Ketika disinggung apakah sebutan PKI Gaya Baru yang dilontarkan Gatot Nurmantyo untuk membungkus semua indikasi kemunculan gerakan ini, Yani membenarkan.

"Iya. Dan kita lihat bahwa pola-pola PKI itu adalah pola-pola yang mengklaim bahwa dirinya adalah yang paling Pancasila, terus pola-pola mengadu domba antarmasyarakat, antarkelompok, antaragama, dan gejala-gejala-gejala itu sekarang kan muncul," ucapnya.

Karena semua hal itu sangat mencemaskan dan berbahaya, maka KAMI meminta pemerintah utuk tegas dan jangan menolerir apalagi memberikan celah terhadap bangkitnya PKI Gaya Baru itu.

'Saya kira pemerintah harus tegas karena itu amanat konstitusi. Pemerintah itu menjalankan konstitusi. Kalau memang tidak mau dianggap memberikan tempat atau memberikan jalan, haluan untuk bangkitnya ajaran komunis dan PKI, komunis dalam bentuk gaya baru, maka harus ada tindakan tegas. Tidak bisa kita tolerir dalam bentuk apa pun," pungkasnya.(fat/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

Ketua Badan Pekerja KAMI Ahmad Yani mengungkap indikasi komunisme gaya baru yang dimaksud Gatot Nurmantyo.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News